REPUBLIKA.CO.ID,MIRANSHAH, PAKISTAN--Serangan rudal AS menewaskan sedikitnya tiga militan Jumat di kawasan suku Waziristan Utara di perbatasan dengan Afghanistan, kata beberapa pejabat keamanan Pakistan.Dua rudal ditembakkan ke desa Machi Khel, sekitar 30 kilometer sebelah timur Miranshah, kota utama di kawasan itu, yang dianggap sebagai pangkalan terbesar militan Al-Qaeda dan Taliban di Pakistan.
Pejabat-pejabat Pakistan itu mengatakan, serangan tersebut ditujukan pada daerah sama Mir Ali dimana lima orang Jerman tewas dalam serangan pesawat tak berawak AS pada 4 Oktober. AS meningkatkan serangan pesawat tak berawak di kawasan suku baratlaut Pakistan di tengah klaim intelijen mengenai rencana serangan teror komando bergaya Mumbai terhadap kota-kota di Eropa.
Sejumlah pejabat keamanan mengatakan, sasaran serangan pesawat tak berawak itu adalah sebuah kendaraan. Dua pejabat intelijen lokal mengatakan bahwa kendaraan tersebut, yang diparkir di dalam sebuah kompleks bangunan, dan sebuah rumah hancur dalam serangan tersebut. "Sedikitnya tiga militan tewas. Pesawat tak berawak AS menembakkan dua rudal, Sasarannya adalah sebuah kendaraan," kata seorang pejabat kepada AFP.
Belum diketahui secara jelas jati diri korban atau apakah ada sasaran bernilai tinggi dalam serangan tersebut. Seorang pejabat militer di Peshawar, ibukota provinsi baratlaut Khyber Pakhtunkhwa, menyebut jumlah korban dalam serangan itu enam orang.
Perdana Menteri Pakistan Yousuf Raza Gilani mengatakan Selasa, serangan-serangan pesawat tak berawak AS di wilayah Pakistan "kontra-produktif". "Kami telah berhasil mengisolir militan dan orang suku setempat, karena kami ingin orang suku lokal mendukung kami, namun ketika terjadi serangan pesawat tak berawak, hal itu menyatukan mereka lagi (orang suku dan militan)," katanya.
Para pejabat AS mengobarkan perang dengan pesawat tak berawak terhadap para komandan Taliban dan Al-Qaeda di kawasan suku baratlaut, dimana militan bersembunyi di kawasan pegunungan yang berada di luar kendali langsung pemerintah Pakistan. Sejumlah pejabat Pakistan melaporkan, sedikitnya 21 serangan pesawat tak berawak AS menewaskan sekitar 120 orang pada September, bulan paling mematikan dalam serangan semacam itu.
Pejabat-pejabat AS mengatakan, pesawat tak berawak merupakan senjata sangat efektif untuk menyerang kelompok militan. Namun, korban sipil yang berjatuhan dalam serangan-serangan itu telah membuat marah penduduk Pakistan. Sekitar 1.150 orang tewas dalam lebih dari 140 serangan pesawat tak berawak di Pakistan sejak Agustus 2008, termasuk sejumlah militan senior. Namun, gempuran-tempuran itu telah mengobarkan sentimen anti-Amerika di negara muslim konservatif itu.
AS meningkatkan serangan rudal oleh pesawat tak berawak ke Waziristan Utara setelah seorang pembom bunuh diri Yordania menyerang sebuah pangkalan AS di seberang perbatasan di provinsi Khost, Afghanistan, pada akhir Desember, yang menewaskan tujuh pegawai CIA. Pakistan mendapat tekanan internasional yang meningkat agar menumpas kelompok militan di wilayah baratlaut dan zona suku di tengah meningkatnya serangan-serangan lintas-batas gerilyawan terhadap pasukan internasional di Afghanistan.
Kawasan suku Pakistan, terutama Bajaur, dilanda kekerasan sejak ratusan Taliban dan gerilyawan Al-Qaeda melarikan diri ke wilayah itu setelah invasi pimpinan AS pada akhir 2001 menggulingkan pemerintah Taliban di Afghanistan. Pasukan Amerika menyatakan, daerah perbatasan itu digunakan kelompok militan sebagai tempat untuk melakukan pelatihan, penyusunan kembali kekuatan dan peluncuran serangan terhadap pasukan koalisi di Afghanistan.