Ahad 17 Oct 2010 05:29 WIB

Evaluasi Kabinet Berdasarkan Tiga Parameter

Rep: m ikshan shiddiqie/ Red: taufik rachman

REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA-Staf Khusus Presiden bidang Informasi Heru Lelono memastikan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono akan melakukan evaluasi besar di tubuh kabinet. Heru tidak mengelak jika evaluasi itu terkait dengan usia Kabinet Indonesia Bersatu II yang sudah memasuki usia satu tahun pada 20 Oktober 2010 mendatang. Dia juga tidak menampik jika evaluasi besar itu bisa berujung pada reshuffle.

"Reshuffle itu bisa dilakukan kapan saja oleh Presiden. Saya pribadi tidak kaget jika dalam evaluasi tahunan ini akan ada reshuffle," kata Heru melalui telepon, Sabtu (16/10). Ketika ditanya siapa menteri yang akan terkena reshuffle itu, Heru tidak bisa menjawab karena hanya Presiden yang menentukan itu. Namun, kata dia, mudah untuk mengetahui menteri yang akan di-reshuffle, yakni dilihat dari kinerjanya selama ini.

"Menteri dalam melaksanakan program kerjanya itu kan ada yang tercapai dan ada yang tidak, saya masyarakat tahu siapa," ujar Heru menegaskan. Menurut dia, evaluasi besar tahunan yang jatuh pada Oktober ini wajar dilakukan karena memang ada program tahunan yang harus dicapai para menteri. Namun, kata Heru, Presiden sebenarnya melakukan evaluasi setiap saat.

Heru menjelaskan, Presiden melakukan evaluasi kabinet berdasarkan tiga aspek, yakni kontrak kerja, penilaian Unit Kerja Presiden bidang Pengawasan dan Pengendalian Pembangunan (UKP4), dan masukan dari masyarakat. "Jadi, tetap keputusan ada Presiden setelah mempertimbangkan tiga hal tadi," ujarnya. Saat ini, kata Heru, Presiden masih melakukan penilaian terhadap kabinet.

Sebelumnya, Kepala UKP4 Kuntoro Mangkusubroto mengatakan, hasil evaluasi Kabinet Indonesia Bersatu II meningkat lebih baik 50 persen dibanding evaluasi hasil evaluasi dua bulan sebelumnya. Hal itu menunjukkan saran UKP4 sebelumnya sudah diperhatikan para menteri. "Sekarang jauh lebih bagus daripada sebelumnya, dibandingkan bulan Juni maka yang dua bulan (Juli-Agustus) ini 50 persen lebih bagus dari yang sebelumnya," kata Kuntoro, Senin (4/10) silam

Namun, UKP4 tidak berhak untuk menyampaikan kepada publik. "Kalau Presiden sudah memutuskan, ini dibicarakan di sidang kabinet, baru setelah itu bisa disampaikan kepada publik tapi Bapak Presiden belum membicarakannya di sidang kabinet, mungkin juga Bapak Presiden menganggap itu tidak perlu jadi yah saya dalam posisi menunggu saja," kata Kuntoro. Dia mengaku tak ada persiapan khusus menjelang satu tahun usia kabinet.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement