Senin 18 Oct 2010 04:04 WIB

Idul Adha Berpotensi Beda

NU
NU

REPUBLIKA.CO.ID, SURABAYA--Pengurus Wilayah Nahdlatul Ulama (PWNU) Jawa Timur menyatakan penetapan Hari Raya Idul Adha 1431 Hijriah berpotensi akan berbeda diantara umat Islam.

"Itu dapat terjadi karena ketinggian hilal hanya 01.05 derajat atau kurang dari 2 derajat," kata Ketua Lajnah Falaqiah PWNU Jatim KH Abdus Salam Nawawi di Surabaya, Minggu (17/10).

Menurut dosen IAIN Sunan Ampel Surabaya itu, ketinggian hilal di bawah 2 derajat itu memungkinkan hilal (rembulan usia muda sebagai pertanda dari pergantian kalender) tidak terlihat.

"Kalau tidak terlihat akan diistikmalkan atau usia bulan Dzulqa`dah disempurnakan menjadi 30 hari, sehingga kemungkinan Idul Adha akan sama pada 17 November, tapi bila tidak terlihat akan terjadi perbedaan itu," ujarnya.

Namun, katanya, perbedaan itu bukan sesuatu yang perlu dibesar-besarkan, karena perbedaan cara untuk menetapkan awal bulan/kalender antara 'rukyatul hilal' dan 'hisab' memang memungkinkan perbedaan itu.

"Kalau NU melakukan rukyat, sedangkan organisasi lain melakukan hisab, maka wajar kalau berbeda. Tapi, kalau cara berbeda dan hasilnya sama, maka hal itu patut disyukuri," katanya.

sumber : antara
BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini

The Best Mobile Banking

1 of 2
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement