Rabu 20 Oct 2010 04:26 WIB

CPIN Rencanakan Buy Back Saham dan Stock Split

Rep: Citra Listya Rini/ Red: Krisman Purwoko

REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA--PT Charoen Pokphand Tbk (CPIN), berniat untuk melakukan share buy back saham senilai Rp 50 miliar.  Rencananya, emiten yang bergerak di industri peternakan ayam ini akan mengalokasikan laba bersihnya di bulan Juni 2010 sebesar Rp 941,78 miliar untuk buy back saham.

"Pembelian saham kembali ini bertujuan untuk meningkatkan nilai kepemilikan saham CPIN. Nantinya harga saham yang akan di-buy back itu tergantung dari pergerakan saham di pasar dalam satu tahun," kata Sekretaris Perusahaan CPIN, Hadianto Kartika di Jakarta, Selasa (19/10).

Selain itu, CPIN juga berencana untuk melakukan stock split atau pemecahan nilai nominal saham. Rencananya, emiten yang bergerak di industri peternakan ayam ini berharap bisa memecah sahamnya 1:5 per saham.

Menurut Sekretaris Perusahaan CPIN, Hadianto Kartika, sebagian besar pemegang saham CPIN menyetujui rencana stock split ini. "Sekitar 72 persen dari 100 persen investor CPIN yang menghadiri RUPSLB (Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa), setuju atas usulan perseroan," katanya kepada wartawan di Jakarta, Selasa (19/10).

Hadianto menambahkan, pelaksanaan akhir pemecahan nilai nominal saham atau cum stock split CPIN ini ditargetkan pada pertengahan Desember 2010. Namun, ia mengatakan sebelum pelaksanaan cum stock split dilakukan, terlebih dahulu harus mendapatkan restu dari Kemenkumham.

Saham CPIN yang beredar saat ini berjumlah 3.284 miliar lembar saham. Hadianto menyebutkan jika stock split direalisasikan, maka jumah saham CPIN akan bertambah menjadi 16,41 miliar lembar saham.

Sebelumnya, Presiden Direktur CPIN, Thomas Effendy, menyatakan bahwa pihaknya memang berencana stock split. "Direksi berencana mengusulkan rasio stock split ini adalah 1:5," kata Thomas, beberapa waktu lalu.

Adapun rencana stock split ini untuk meningkatkan likuiditas dari volume perdagangan sahamnya. Menurutnya, rata-rata volume perdagangan CPIN selama tiga bulan terakhir adalah 4,94 juta saham, sementara rata-rata volume perdagangan saham indeks LQ-45 adalah 2,26 miliar.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement