REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA--Menteri dari Partai Golkar kemungkinan tidak akan terkena reshuffle, kata Ketua Partai Golkar Priyo Budi Santoso di Gedung DPR, Jakarta, Jumat. "Sejauh ini, kinerja menteri dari Golkar baik-baik saja dan sudah memenuhi standar yang ditetapkan oleh Presiden Susilo Bambang Yudhoyono. Mudah-mudahan saja tidak di-reshuffle," kata Priyo.
Ia menambahkan, ketiga menteri dari Golkar itu adalah Menteri Koordinator Kesejahteraan Rakyat Agung Laksono, Menteri Kelautan dan Perikan Fadel Muhammad dan Menteri Perindustrian MS Hidayat. Ketiganya juga tidak masuk dalam laporan Unit Kerja Presiden bidang Pengawasan dan Pengendalian Pembangunan (UKP4). "Kita bersyukur, tiga menteri dari Golkar tidak termasuk dalam laporan UKP4," kata Wakil Ketua DPR RI itu.
Namun, kata dia, bila memang ada menteri dari Golkar terkena reshuffle, Golkar tidak akan menangisi keputusan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono. "Kita tidak akan menangisi karena itu adalah hak Presiden Yudhoyono. Kita ikhlas menerima. Soal reshuffle itu bukan sesuatu yang ditakutkan," kata Priyo.
Untuk urusan reshuffle, Golkar tidak ingin ikut campur dan tidak akan ngoyo mengajukan nama kepada Presiden Yudhoyono. "Tentunya, kalau ada reshuffle, pastilah Ketua Umum Golkar akan diajak bicara. Tapi sampai saat ini, belum ada satupun pembicaraan," ujar dia.
Sementara itu, Sekjen Partai Persatuan Pembangunan Irgan Chairul Mahfidz mengatakan, tak ada alasan dari Presiden Yudhoyono untuk me-reshuffle menteri dari PPP. "Tidak ada alasan bagi Presiden melakukan resfuffle menteri dari PPP. Karena menteri dari PPP tidak di bawah standar. Saya yakin tidak akan direshuffle termasuk Menteri Agama dan Menteri Perumahan," kata Irgan.
Ia menambahkan, untuk satu tahun pemerintahan Presiden Yudhoyono-Wapres Boediono memang ada kekurangan, tapi bukan berarti mengganti menteri dari PPP.