REPUBLIKA.CO.ID,SEMARANG--Ketua Dewan Perwakilan Daerah (DPD) Irman Gusman bakal menjadi pembicara utama dalam perhelatan wisuda ke-60 Universitas Islam Sultan Agung (Unissula),Sabtu (23/10). Pokok bahasan yang disampaikan terkait paradigma Islam dalam pendidikan dan globalisasi.
Selain Irman,anggota DPD yang bakal hadir di universitas swasta terbesar di Jawa Tengah ini diantaranya Abdul Gafur,dan Sulistyo. Tokoh nasional pun hadir pula memberikan orasinya,yakni mantan Rektor UIN Syarif Hidayatullah Azyumardi Azra dan pengamat politik Yudi Latif.
Secara khusus,Irman menyampaikan pesan khusus bagi para wisudawan. "Sebagai insan akademis, Anda semua harus terlibat aktif dalam pengembangan ilmu pengetahuan, pembangunan masyarakat, bangsa, dan negara, serta memajukan peradaban kaum muslim di Indonesia,"ujarnya.
Irman menambahkan,wisuda ke-60 ini sekaligus menjadi saksi atas pengabdian Unissula dalam mencetak para sarjana muslim sebagai generasi pembaharu dan generasi masa depan untuk kemajuan bangsa ini. Sejak berdiri pada 20 Mei 1962, dengan 11 fakultas yang dimiliki Unissula telah menghasilkan 22.150 intelektual muslim sarjana tingkat S2, dan S1 maupun D3
Semakin banyak kaum intelektual muslim tercipta,imbuh Irman, diharapkan akan terwujud kehidupan umat yang semakin maju dan berjalan selaras dengan prinsip-prinsip ke-Islaman. Hal ini sesuai dengan Visi dari Unissula, yaitu membangun generasi khaira ummah, mengembangkan ilmu pengetahuan dan teknologi atas dasar nilai-nilai Islam dan membangun peradaban Islam menuju masyarakat sejahtera yang dirahmati Allah SWT dalam kerangka rahmatan lil a’lamin.
"Saya yakin ke depan, Unissula akan semakin menjadi salah satu universitas Islam terkemuka di Indonesia melalui penyelenggaraan pendidikan tinggi Islam dalam rangka dakwah Islamiyah yang berorientasi pada kualitas dan kesetaraan universal,"papar Irman.
Rektor Unissula Prof Laode Masihu Kamaluddin menjelaskan,lulusannya dibekali tiga kemampuan utama agar mampu bersaing di dunia kerja. Wisuda kali ini diikuti 684 orang dari delapan fakultas. Sebanyak empat fakultas,yakni Fakultas Kedokteran Gigi,Fakultas Ilmu Komunikasi,Fakultas Bahasa,dan Fakultas Ilmu Keperawatan tercatat belum ada alumni karena baru dibuka. Keistimewaan universitas yang berlokasi di Jalan Kaligawe Km 4,Semarang ini,sebelum tamat,lulusannya harus bisa membaca dan mengetahui makna kalam Al Quran,melek penguasaan informasi teknologi,dan menguasai bahasa asing seperti Bahasa Inggris,Korea,dan Jepang. "Kita menggratiskan tutorial center untuk ketiga hal tadi. Agar terbentuk akademik islami dan cyber culture di kantongnya serta gerakan budaya islami,"papar mantan staf khusus Wakil Presiden ini.
Ketentuan ini berlaku sejak Laode menjabat sejak setahun lalu. Sehingga fasilitas ini baru dinikmati dan diberlakukan bagi mahasiswa semester satu dan tiga. Universitas pun memberi kesempatan bagi mahasiswa ber-IPK 3,5 untuk mengikuti program pertukaran mahasiswa selama enam bulan di Korea,Maroko,Turki,dan Jepang. "Unissula bertekad menjadi civitas akademik dengan spesifikasi kajian Islam di Timur Tengah dan Center of Islam Civilization,"harap Laode.
Paradigma pendidikan Islam memang terlihat dalam atmosfer kampus. Mulai dari akhlak mahasiswa dengan mewajibkan berpakaian sopan dan berjilbab. Serta larangan bagi pengajar dan mahasiswa untuk merokok di lingkungan kampus. Bahkan setiap waktu sholat tiba,para mahasiswa wajib mengikuti secara berjamaah. wul