REPUBLIKA.CO.ID,MAKKAH-–Menteri Haji Arab Saudi, Fuad Al-Farsy, mengatakan jamaah haji tahu n ini sebanyk dua juta orang. Jamaah dari luar Arab mencapai 1,75 juta orang. ‘’Akan bergabung dengan mereka, 250 ribu dari Kerajaan,’’ujar Al-Farsy, seperti dikutip arabnews, Ahad (31/10).
Berbicara kepada wartawan setelah membuka lokakarya ‘’manajemen kerumunan di Jamarat’’ di Mina, Al-Farsy mengatakan, pemerintah akan menyelesaikan proyek-proyek demi kesejahteraan jamaah. Lokakarya ini, menurut Al-Farsy, digelar untuk bertukar pengalaman dan memastikan kelancaran pergerakan jamaah haji saat melontar jumrah.
Di jamarat telah dipasang 50 kamera (CCTV) untuk memantau pergerakan jamaah. Dengan kamera itu pula, pergerakan jamaah bisa diatur, karena akan terlihat kondisi di masing-masing lantai, sehingga penumpukan jamaah di satu tempat bisa dikurangi.
Sabtu (30/10), para pekerja masih terlihat membenahi lokasi jamarat di Mina. Pada musim haji tahun ini, jembatan kelima jamarat sudah bisa dioperasikan. ‘’Kami juga telah mengatur pergerakan kendaraan yang mengangkut jamaah berkebutuhan khusus yang akan melontar jumrah,’’ ujar Wakil Menteri Urusan Kota Dan Pedesaan, Habeeb Zainul Abideen.
Kementerian Dalam Negeri Arab Saudi –sperti dikutip arab gazette-- juga menyiapkan pilot, teknisi, dan personel udara untuk mendukung tim evakuasi jamaah dengan helikopter. Tahun ini penggunaan helikopter untuk evakuasi jamaah merupakan kali pertama dilakukan.
Ada 15 helikopter yang disiapkan untuk memantau pergerakan jamaah dari Makkah ke Arafah, Muzalifah, Mina, dan kembali ke Makkah. Helikopter juga dicadangkan untuk alat transportasi evakuasi jamaah jika terjadi kecelakaan.
Satuan Operasional Panitia Penyelenggara Ibadah Haji (PPIH) Indonesia di Arab Saudi Sabtu melakukan peninjauan perdana persiapan di Arafah, Muzdalifah, dan Mina. Di Arafah, Misi Haji Indonesia akan menempati maktab 44 di Jalan 908 Arafah. Jamaah Indonesia, diharapkan berada dekat tenda Misi Haji Indonesia, mengisi maktab 1-71.
Di Muzdalifah, tempat mabit jamaah sebelum ke Mina, Satuan Operasional PPIH akan menyediakan 10 pos pelayanan, termasuk pelayanan umum dan pelayanan kesehatan. Bus-bus yang mengangkut jamaah akan berputar balik ke Arafah untuk mengangkut jamaah secara bergiliran.
Momen Arafah, Muzdalifah, Mina (Armina), merupakan momen puncak haji. Pergerakan jamaah dari Makkah dimulai 8 Dzulhijah dan berakhir 13 Dzulhijah. Momen inilah yang ditengarai sebagai momen yang sangat melelahkan, sehingga Tim Kesehatan PPIH juga akan membuka klinik di Armina dan berkoordinasi dengan rumah sakit Arab Saudi.
Kerajaan Arab Saudi akan mengerahkan 17 ribu tenaga medis dan 39 tim medis bergerak untuk melayani jamaah haji. Di Armina, PPIH akan mengerahkan 2.000 tenaga medis. ‘’Kasus jamaah kelelahan gejala umum selama wukuf di Arafah, mabit di Muzdalifah, dan melontar jumrah di Mina,’’ ujar Wakil Ketua PPIH Bidang Kesehatan, dr Chaerul Nasution.