Selasa 02 Nov 2010 08:12 WIB

Bahas Perwasitan, Liga Kumpulkan Pelatih LSI

Rep: israr/ Red: Krisman Purwoko

REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA–-PT Liga Indonesia (Liga) berencana mengumpulkan seluruh pelatih klub Liga Super Indonesia (LSI) akhir November ini. Kegiatan ini dilakukan untuk menyamakan persepsi tentang aturan pertandingan hingga tidak terjadi protes berlebihan terhadap wasit. Selama ini pelatih terkesan reaktif atas keputusan wasit, padahal tidak seluruh keputusan tersebut keliru.

“Kita akan sharing banyak hal. Salah satunya melihat berbagai rekaman pertandingan LSI dan membahasnya. Kita berharap ke depan pelatih tidak menjustifikasi wasit dengan mudah,” kata CEO Liga, Joko Driyono pada workshop media di Hotel Sultan, Jakarta, Senin (1/11).

Joko mengakui jika aspek perwasitan tidak bisa dibenahi dalam waktu singkat. Namun ia menegaskan bahwa Liga selalu bekerja sama dengan Komisi Wasit PSSI untuk meningkatkan mutu wasit, diantaranya dengan menggelar penataran. “Mungkin kalau kami tidak menggelar penataran perwasitan kita bisa lebih buruk lagi,” ucapnya.

Mekanisme penunjukan wasit selama ini masih berada di PSSI. Liga meminta wasit kepada Komisi Wasit yang menyediakan sesuai permintaan. Joko tidak menampik jika dalam proses ini ada peluang terjadinya penurunan standar penunjukan wasit. Ada wasit yang sebenarnya belum layak memimpin pertandingan di LSI namun dipaksakan karena alasan kebutuhan. “Untuk ini mungkin lebih baik didiskusikan langsung ke komisi wasit,” kata dia.

Joko menegaskan PSSI harus fokus dalam menangani wasit. Sebab pada 2012, Indonesia wajib memiliki lima wasit elit dan tujuh asisten wasit elit di tingkat Asia (AFC). “Setelah Jimmy Napitupulu dan Setiyono, kita tidak punya wasit elit di daftar AFC. Ini pekerjaan besar buat PSSI dan juga Liga” kata Joko. 

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
اَلَمْ تَرَ اِلَى الَّذِيْ حَاۤجَّ اِبْرٰهٖمَ فِيْ رَبِّهٖٓ اَنْ اٰتٰىهُ اللّٰهُ الْمُلْكَ ۘ اِذْ قَالَ اِبْرٰهٖمُ رَبِّيَ الَّذِيْ يُحْيٖ وَيُمِيْتُۙ قَالَ اَنَا۠ اُحْيٖ وَاُمِيْتُ ۗ قَالَ اِبْرٰهٖمُ فَاِنَّ اللّٰهَ يَأْتِيْ بِالشَّمْسِ مِنَ الْمَشْرِقِ فَأْتِ بِهَا مِنَ الْمَغْرِبِ فَبُهِتَ الَّذِيْ كَفَرَ ۗوَاللّٰهُ لَا يَهْدِى الْقَوْمَ الظّٰلِمِيْنَۚ
Tidakkah kamu memperhatikan orang yang mendebat Ibrahim mengenai Tuhannya, karena Allah telah memberinya kerajaan (kekuasaan). Ketika Ibrahim berkata, “Tuhanku ialah Yang menghidupkan dan mematikan,” dia berkata, “Aku pun dapat menghidupkan dan mematikan.” Ibrahim berkata, “Allah menerbitkan matahari dari timur, maka terbitkanlah ia dari barat.” Maka bingunglah orang yang kafir itu. Allah tidak memberi petunjuk kepada orang-orang zalim.

(QS. Al-Baqarah ayat 258)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement