REPUBLIKA.CO.ID,MONROVIA--Presiden Liberia Ellen Johnson-Sirleaf membubarkan kabinetnya, Rabu, tindakan yang akan memberi dia "susunan baru" buat tahap berikut pemerintahnya, kata kantornya di dalam siaran pers. Tak ada alasan lain yang diberikan untuk tindakan tersebut, tapi tindakan itu dilakukan di tengah penindasan korupsi di negara Afrika Barat tersebut, yang sudah melibatkan sebagian pejabat pemerintah setahun sebelum pemilihan presiden.
"Presiden Johnson-Sirleaf mengatakan kepada para menteri bahwa alasan bagi tuntutan perubahan massal pemerintah memasuki tahap kritis dan ini akan mempengaruhi peluangnya untuk memulai pengurangan baru," demikian isi siara pers tersebut. "Presiden selanjutnya mengumumkan penataan-kembali kabinet akan dilakukan dalam waktu secepatnya dan beberapa menteri dapat diangkat kembali," katanya.
Wakil rakyat akan mengambil alih tanggung jawab para menteri sampai pengganti diajukan. Dua sumber telah mengatakan Rabu pagi bahwa Sirleaf, yang telah memangku jabatan sejak 2006 dan diperkirakan akan mengupayakan masa jabatan baru di dalam pemilihan umum yang dijadwalkan diadakan 2011, telah meminta kabinetnya untuk meletakkan jabatan. "Presiden mengatakan ia mengingini awal baru pada tahun pemilihan umumnya. Ia tak mau membawa tim lama yang sama," kata satu sumber melalui telepon.
LIberia, yang belum pulih dari salah satu perang saudara paling brutal di Afrika, berada di dekat dasar indeks pembangunan manusia PBB tapi kandungan mineral dan minyaknya mulai menarik penanaman modal dari perusahaan pertambangan dan energi seperti Chevron. Negara tersebut telah berjuang memerangi korupsi.
Pemerintah pada Oktober menyatakan sedang menyelidiki sebagian pejabat pemerintah saat ini dan mantan pejabat karena peran mereka di dalam kesepakatan karbon yang diusulkan yang akan memberi satu perusahaan Inggris kekuasaan atas seperlima dari hutan hujan di negeri itu.