REPUBLIKA.CO.ID,LAHORE, PAKISTAN--India hari Selasa membebaskan 64 tawanan Pakistan, termasuk 55 nelayan yang dipenjarakan karena masuk wilayah negara itu tanpa izin. Tindakan itu terjadi ketika Presiden Amerika Serikat Barack Obama meninggalkan India setelah kunjungan tiga hari, tempat ia meminta India dan Pakistan untuk memecahkan perbedaan yang telah memacetkan proses perdamaian antara dua saingan bersenjata nuklir itu.
Orang-orang Pakistan itu diserahkan oleh sejumlah pejabat India di perlintasan perbatasan Wagah, kata pejabat kementerian dalam negeri Muneer Ahmad. Mereka itu termasuk 55 nelayan yang ditahan dengan tuduhan masuk di perairan India secara tidak sah dan sembilan warga sipil lain dipenjarakan karena tinggal di India setelah visa mereka habis masa berlakunya, jelasnya."Mereka telah menyelesaikan hukuman mereka berkisar dari satu hingga dua tahun," Ahmed menambahkan.
Beberapa saksi mengatakan salah seorang nelayan, Abdul Rehman, naik usungan."Ia terluka dalam kecelakaan di jalan dalam perjalanan ke perbatasan Wagah," ucapnya mengutip pejabat pasukan perbatasan India.
Pakistan telah membebaskan 17 tawanan India pada Juni lalu sebagai "langkah kemauan baik" sebelum pertemuan antara para pejabat penting kementerian luar negeri kedua negara. India membalas dengan membebaskan empat warga Pakistan yang ditahan.
Ratusan orang India dan Pakistan sedang merana di penjara di kedua sisi perbatasan dengan tuduhan melakukan mata-mata atau masuk secara tidak sah.
Kedua saingan Asia Selatan itu telah berperang tiga kali sejak merdeka dari Inggris pada 1947. Serangan Mumbai 2008, yang New Delhi persalahkan pada gerilyawan Pakistan, telah memacetkan proses perdamaian sementara.