REPUBLIKA.CO.ID, ADEN, YAMAN--Pihak berwenang Yaman telah menahan Hassan Baoum, pemimpin utama opisisi selatan di Yaman, kata seorang pejabat keamanan Rabu (10/11) yang memicu seruan-seruan protes dari pihak oposisi. Baoum ditangkap pada Selasa malam bersama dengan beberapa orang lain, termasuk salah seorang dari putranya, di satu pos pemeriksaan militer di pintu masuk kota selatan Daleh, kata pejabat itu kepada AFP.
Dia mengatakan, pemimpin oposisi "merancang untuk mengadakan protes-protes tak sah di sejumlah provinsi selatan." Baoum memimpin dewan tertinggi Gerakan Selatan, pengerah besar protes-protes yang diadakan di Yaman selatan. Para anggota gerakan itu menginginkan kemerdekaan atau peningkatan otonomi di wilayah selatan.
Gerakan Selatan mengeluarkan pernyataan yang menyerukan demonstrasi di seluruh provinsi selatan Yaman untuk memprotes penangkapan Baoum. Yaman Selatan, tempat para warga melakukan komplain atas diskriminasi yang dilakukan oleh pemerintah Sanaa dalam mendistribusikan sumberdaya, merdeka sejak 1967 ketika Inggris menarik diri sampai pihaknya bergabung dengan utara pada 1990.
Wilayah itu memisahkan diri pada tahun 1994, yang kemudian memicu perang saudara singkat yang berakhir dengan kekalahan selatan dikuasai oleh pasukan utara.