REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA--Indonesia tengah menjajaki kerja sama pasukan khusus dengan Republik Rakyat Cina, sebagai bagian dari kesepakatan kerja sama pertahanan kedua negara. Wakil Menteri Pertahanan RI Sjafrie Sjamsoeddin mengatakan kepada di Jakarta, Jumat (12/11), pihaknya telah mengirimkan tim ke Negeri Tirai Bambu untuk melihat fasilitas pendidikan dan latihan pasukan khusus di negara itu.
"Kita jajaki segala kemungkinan bentuk kerja sama yang akan dilakukan antara pasukan khusus TNI dengan Cina," katanya, menambahkan.
Sjafrie mengatakan, kerja sama antarpasukan khusus TNI dan militer Cina itu bisa dilakukan dalam berbagai bentuk, apakah pendidikan berupa tukar menukar perwira dan tamtama atau latihan bersama. "Ini sedang kita kaji segala aspeknya," ujarnya.
Yang jelas, lanjut Sjafrie, kerja sama pasukan khusus antara militer Indonesia dan Cina antara lain menyangkut kerja sama pemberantasan terorisme. "Ya pastinya, terkait dengan tugas-tugas dan peran pasukan khusus. Inkonvesional," tambah dia.
Terkait itu, Indonesia dan Cina sepakat membicarakan lebih lanjut dalam forum konsultasi bilateral pada Desember 2010 yang membahas seluruh tahapan kerja sama pertahanan kedua negara yang telah disepakati kedua pihak. "Dalam forum itu, kita akan kaji apa saja yang telah dikerjakan bersama dan bagaimana tindak lanjutnya," kata Sjafrie.
Indonesia-Cina menandatangani kerja sama pertahanan pada 7 November 2007. Kesepakatan kerja sama itu ditandatangani menteri pertahanan kedua negara saat itu yakni Menteri Pertahanan RI Juwono Sudarsono dan Menteri Pertahanan Cina, Cao Gangchuan.