Sabtu 20 Nov 2010 04:14 WIB

Hujan Ceraiberaikan Rombongan Jamaah

Rep: Priyantono Oemar dari Makkah/ Red: Siwi Tri Puji B
Hujan mengguyur Makkah
Foto: Pryantono Oemar/Republika
Hujan mengguyur Makkah

REPUBLIKA.CO.ID, MAKKAH--Hujan membuat rombongan jamaah tercerai-berai. Panji-panji atau bendera rombongan tak lagi berfungsi mengumpulkan jamaah. "Karena hujan, kami mencari tempat berteduh sendiri-sendiri. Itu awal mula terpisah," ujar salah satu jamaah dari Jakarta yang malu disebut namanya, di kantor Misi Haji Indonesia, Makkah, Kamis (18/11) malam.

Berada di kompleks jamarat, rombongan jamaah memakai bendera atau panji-panji sebagai penanda rombongan. Jika ada jamaah yang tercecer, tinggal mencari bendera atau panji-panji yang dikibarkan di tiang yang cukup tinggi, sehingga terlihat dari kejauhan di tengah keramaian jamaah.

Kamis sore, hujan mengguyur Mina. Air mengalir di pelataran kompleks jamarat. "Kami mencari tempat teduh, saling menunggu sampai kedinginan," ujar jamaah yang tinggal di pondokan nomor 512 di Sektor IV itu.

Hujan berlangsung sekitar 45 menit. Baterai telepon seluler habis, membuat jamaah tak bisa berkomunikasi dengan teman-teman serombongannya. Bertanya kepada jamaah lain juga tak mendapat jawaban pasti. Apalagi kepada petugas jamarat yang tak bisa berbahasa Indonesia.

Komandan Satuan Tugas Mina, Panitia Penyelenggara Ibadah Haji Indonesia, Subakin Abdul Muthalib, telah mengimbau jamaah agar terus bergabung dalam rombongan. "Jangan sampai meninggalkan seorang jamaah pun tanpa pengawasan dari teman-temannya," ujar Subakin.

Di Poskotis Muaisim I Mina, setiap 10 menit ada dua mobil dan sepuluh sepeda motor yang berangkat mengantar jamaah yang tercecer dari rombongan sepulang dari melontar jumrah. Di Poskotis ini disiagakan dua mobil dan 10 sepeda motor.

Jamaah DKI yang terpisah dari rombongan karena hujan itu, bersama rekan-rekannya kemudian memilih menuju Masjidil Haram dengan berpatokan pada Menara Jam Makkah yang mereka lihat. "Sampai di supermarket Bin Dawood, Syissah, teman yang kami ikutin nggak kelihatan. Kita pikir Masjidil Haram lebih dekat daripada bingung nyari pondokan, tapi kami juga tak tahu jalan. Sampai kemudian bertemu dengan mukimin dari Jember yang menunjukkan tujuan lebih dekat dari Bin Dawood,yaitu kantor Misi Haji Indonesia," tutur jamaah itu.

Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement