REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA--Modal tekad kuat saja ternyata belum cukup bagi Satria Muda (SM) Britama untuk membalas kekalahan dari Brunei Barracudas di ajang ASEAN Basketball League (ABL). Menghadapi Barracudas di Brunei Indoor Stadium, Sabtu (20/11), SM BRitama menyerah 66-75.
Skor menjadi 2-0 untuk Barracudas di regular season setelah sebelumnya menjegal wakil Indonesia ini 87-70 pada pertemuan pertama di Britama Arena, Jakarta. Kedua tim bermain hati-hati di kuarter pertama. Diwarnai banyak tembakan meleset, Barracudas memimpin 14-10 di akhir kuarter pertama.
Kuarter berikutnya sedikit lebih baik. Kedua tim mulai bermain lebih lepas dan menemukan akurasi. Namun Barracudas masih tetap memimpin 29-23 di halftime.
Pertarungan seru terjadi di kuarter ketiga. Kedua tim bermain terbuka dan saling menyerang. SM Britama sempat menyamakan kedudukan 30-30 kemudian memimpin 41-38. Namun lima turn over yang dibuat para pemain SM Britama di kuarter ini berhasil dimanfaatkan dengan maksimal oleh lawan untuk melejit dan menutup kuarter ketiga 52-47.
Dengan hanya mengandalkan lima pemain starter, Barracudas sangat piawai memainkan tempo. Rotasi pemain yang dilakukan Ocky untuk menguras tenaga sekaligus memancing lawan untuk melakukan foul seperti tidak mempengaruhi para pemain Barracudas yang tetap bermain konsisten. Justru mereka mampu memanfaatkan celah dari pergantian pemain yang dilakukan SM Britama.
Barracudas menjaga keunggulannya dengan baik sepanjang kuarter penutup. SM Britama hanya mampu mendekat 61-66 saat laga tersisa empat menit namun kesulitan memperkecil ketertinggalan dan kemudian kehabisan waktu. Kombinasi foul, turn over, dan akurasi yang buruk di momen penting menyebabkan SM Britama gagal meraih kemenangan.
Rebound kembali menjadi masalah anak asuh Ocky Tamtelahitu ini. Permainan apik Christopher Garnett di bawah ring membuat Barracudas sulit dihadang untuk merebut bola pantul. Sebanyak 23 rebound yang dicetak Garnett membuat Barracudas mengemas 56 rebound, 20 lebih banyak dibandingkan SM BRitama.
Kalah di rebound membuat lawan lebih leluasa melakukan serangan langsung ke ring. Untuk menghentikannya, para pemain SM Britama terpaksa harus melakukan foul. Akibatnya, lawan banyak menambah angka lewat tembakan bebas. Dari 30 kesempatan, Barracudas memasukkan 17 kali tembakan bebas. Sementara SM Britama memaksimalkan 11 tembakan dari 19 usaha free throw. Tembakan bebas ini menjadi krusial bagi Barracudas karena kedua tim nyaris berimbang dalam mendapatkan angka dari open play.
Dua pemain impor Barracudas asal Amerika Serikat menjadi tulang punggung kemenangan. Garnett menjadi bintang Barracudas dengan nyaris membuat triple double, 21 poin, 23 rebound, dan tujuh assist. Chris Commons juga membuat double double dengan 21 poin, 10 rebound. William Ramsey menyumbang 17 poin dan Bryan Faundo 13 angka.
Dari SM Britama, Marcus Morrison mengemas 23 poin dan sembilan rebound. Mario Wuysang meraih 14 angka, sementara Antoine Gerrard Broxsie hanya mencatatkan 13 poin 11 rebound.
Hasil ini membuat SM Britama tidak beranjak dari dasar klasemen ABL dengan dua kemenangan dan tujuh kali kalah. Tambahan satu kemenangan juga tidak membuat Barracudas naik peringkat. Tim asuhan Bong Ramos ini berada di posisi lima dengan tiga kemenangan dan enam kekalahan.