REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA--Kapten timnas Indonesia, Bambang ‘Bepe’ Pamungkas, menegaskan dirinya siap menghuni bangku cadangan di Piala AFF 2010 ini. Menurut Bepe, selama itu untuk kepentingan tim, ia menerimanya.
“Pelatih Alfred bilang bahwa saya tetap pemimpin tim ini, tapi dia tidak bisa menjamin saya sebagai starter dan saya menerima itu. Pelatih paling tahu apa yang dibutuhkan tim dan saya siap menjalankan peran saya termasuk misalnya jika tidak dimainkan sebagai starter,” kata Bepe dalam diskusi dengan wartawan sepak bola di Sekretarat SSI, Senayan, Senin (29/11).
Striker Persija Jakarta ini mengatakan, hasil positif yang diraih sebuah tim bukan hanya dinikmati oleh 11 starter, tapi juga seluruh pemain yang masuk dalam tim, pelatih, dan manajemen timnas.
Posisi Bepe di tim utama terancam dengan masuknya Cristian Alfaro Gonzales dan Irfan Bachdim. Keduanya menjadi pilihan pertama Riedl pada dua uji coba terakhir melawan Timor Leste dan Cina Taipei. Gonzales dan Irfan menjawab kepercayaan dengan permainan apik.
Bagi Bepe banyaknya pilihan di lini depan akan menguntungkan tim. Selain tiga pemain tersebut, masih ada Yongki Ariwibowo dan Johan Juansyah yang bisa dimainkan di depan. “Mungkin yang dibuat pusing ya coach Alfred sendiri untuk menentukan siapa yang nanti akan dimainkan di awal. Bagi saya pribadi ini hal wajar dan saya siap bersaing,” kata dia.
Bepe juga mengaku siap bermain di luar posisi striker yang selama ini dilakoninya. Selama 11 tahun berkarir di timnas, Bepe selalu menempati posisi sebagai striker. Namun di bawah polesan Alfred Riedl, Bepe dimainkan sedikit ke bawah sebagai second striker yang membantu kerja striker utama. “Saya ini pemain kuno. Saya akan melakukan apa saja yang diinginkan pelatih, termasuk bermain di posisi yang selama ini berbeda dengan yang saya mainkan,” kata dia.
Menurut Bepe, selama kariernya di Persija, ia sudah pernah bermain di banyak posisi, mulai di sisi sayap, gelandang, playmaker, maupun striker.
Sementara itu, playmaker timnas Firman Utina memuji Riedl yang memberikan suasana berbeda di timnas. Riedl, kata Firman, tidak membedakan pemain senior maupun pemain muda. Selama bekerja keras saat latihan dan menunjukkan kemampuannya di pertandingan, pemain akan mendapatkan kesempatan sama.
“Untuk mengikis jarak senior dan junior tersebut, coach Alfred melarang pemain muda untuk memanggil ‘Mas’ atau ‘Bang’ kepada pemain senior ketika meminta bola saat bermain,” jelas Firman.