REPUBLIKA.CO.ID, TEHERAN--Iran telah menangkap sejumlah anggota tim pembunuhan yang sudah dilatih di sebuah negara tetangga dan yang belum lama ini menyerang dua ilmuwan nuklir di Teheran, demikian kata seorang penuntut Teheran seperti dikutip oleh kantor-kantor berita Selasa (7/12).Menurut kantor berita Mehr, Dolatabadi mengatakan bahwa tim itu telah menjalani "pelatihan militer di luar negara itu untuk membunuh dua guru besar universitas"
"Anggota-anggota tim yang dilatih untuk pembunuhan itu telah dikenali dan ditangkap oleh kementerian intelijen setelah menerima pelatihan di sebuah 'negara yang berdekatan'," kata Abbas Jafari Dolatabadi sebagaimana dikutip oleh kantor berita Fars. Ucapannya itu merujuk pada pembunuhan seorang profesor, Majid Shahriari, dan seorang lain yang terluka, Freydoon Abbasi Davani, pada 23 November lalu dalam serangan bom terpisah.
Kedua orang tersebut merupakan anggota penting program nuklir Iran. "Berdasarkan pada pengakuan mereka, (anggota tim itu) diperkirakan akan merencanakan pembunuhan lagi," kata Dolatabadi.
Ia tidak menjelaskan apakah orang-orang itu adalah orang-orang yang sama yang ditangkap pekan lalu berkaitan dengan kasus tersebt. Pada 2 Desember, Menteri Intelijen Heydar Moslehi menyatakan "beberapa elemen" di belakang serangan itu telah ditangkap.
Iran menyalahkan serangan itu pada dinas intelijen Amerika Serikat dan Israel, yang menduga ambisi nuklir Iran memiliki dimensi militer. Republik Islam itu membantah tuduhan tersebut.
Pada Januari, ilmuwan nuklir Iran lainnya, Masaod Ali Mohammadi, tewas dalam serangan bom yang Teheran salahkan pada "prajurit upahan" yang disewa oleh Tel Aviv dan Washington. Menurut Dolatabadi, tidak ada dari elemen-elemen penting di belakang ketiga serangan itu telah ditangkap.
"Meskipun elemen-elemen di belakang pembunuhan Ali Mohammadi dan kedua pembunuhan belakangan telah ditangkap, tim itu telah memberi para pejabat pengadilan dengan petunjuk yang baik mengenai elemen-elemen pembunuhan itu," ia menambahkan.