Kamis 09 Dec 2010 02:09 WIB

Beras Impor Belum Masuk, Harga Sudah Turun

Rep: Eko Widiyanto/ Red: Djibril Muhammad
Beras, ilustrasi
Beras, ilustrasi

REPUBLIKA.CO.ID, PURWOKERTO--Meski belum dilakukan Operasi Pasar, harga beras di Kabupaten Banyumas berangsur mulai turun. Sejumlah pedagang beras di kabupaten setempat menyebutkan, harga beras mulai turun akibat pengaruh turunnya harga beras di Jabodatabek.

''Karena harga beras di Jabodetabek mulai turun, otomatis harga beras di daerah juga ikut turun. Hal ini karena sebelumnya banyak beras dari Banyumas yang dikirim pedagang ke wilayah Jabodetabek,'' kata Eko Purwanto, salah seorang pedagang, Rabu (8/12).

Penjelasan serupa juga dikemukakan Manajer KUD Patikraja, Faturrahman. Menurutnya, wilayah Jabodetabek selama ini merupakan pasar terbesar beras yang dihasilkan dari daerah-daerah penghasil beras utama. ''Karena itu, begitu harga beras di Jabodetabek turun, maka harga beras di daerah juga akan ikut turun,'' jelasnya.

Menurut Fatur, harga beras jenis mediaum IR 64 di tingkat pedagang besar memang sudah mengalami penurunan antara Rp 200 hingga Rp 300 per kg. Dari yang semula Rp 6.400 menjadi Rp 6.100 hingga Rp 6.200 per kg. ''Namun itu tingkat harga di pedagang besar. Untuk harga di tingkat pengecer, mungkin masih tinggi. Bisa selisih Rp 200-Rp 300 per kg, tergantung ongkos angkutnya. Tapi secara keseluruhan, harga beras jenis medium memang mengalami penurunan,'' tuturnya.