REPUBLIKA.CO.ID,Pemimpin oposisi Anwar Ibrahim kemungkinan diskors dari jabatannya sebagai anggota parlemen, sampai pemilu mendatang. Ini menyusul hasil penyidikan yang membuktikan dirinya bersalah membuat kericuhan di parlemen tentang sebuah slogan.
Sebelumnya Anwar menjabat wakil perdana menteri dari koalisi pemerintah Barisan Nasional (BN), namun dipecat dan dipenjara 10 tahun lalu akibat skandal seks dan korupsi. Tuduhan dicap berlatarbelakang politik.
Saat ini Anwar kembali duduk dalam parlemen, tapi komisi disipliner merekomendasikan dia diskors selama 6 bulan, karena pemerintah khawatir dengan ancaman pemilu dari Anwar. Rekomendasi ini masih harus disetujui parlemen.
Anwar mengkritik slogan nasional pemerintah One Malaysia atau Satu Malaysia, yang menurutnya dicontek dari slogan One Israel milik sekutu politik bekas perdana menteri Israel Ehud Barak.
Perdana Menteri Najib Razak yang menduduki jabatan tahun lalu, sudah berusaha meraih minoritas Cina dan India di Malaysia, di bawah slogan One Malaysia tersebut. Sementara kaum mayoritas muslim Malaysia tidak punya hubungan diplomatik dengan Israel dan merupakan pendukung Palestina.