REPUBLIKA.CO.ID,NAIROBI--Tiga orang tewas dan 23 orang terluka Senin dalam serangan bom di sebuah bus di Nairobi tengah, kata polisi. Bus itu menuju ke ibukota Uganda, Kampala, tempat kepala polisi setempat sebelumnya memperingatkan adanya "indikasi kuat" bahwa kelompok gerilyawan telah merencanakan serangan pada waktu Natal.
"Dua orang meninggal karena luka di rumah sakit, korban tewas sekarang tiga termasuk pemilik barang yang meledak di bus itu," ujar seorang pejabat polisi Kenya di tempat ledakan pada wartawan. "Duapuluh tiga orang lain dibawa ke rumah sakit dengan berbagai luka," ia menambahkan, berbicara tanpa menyebut nama.
Kepala Kepolisian Kenya Mathew Iteere mengatakan seorang pria yang telah meninggalkan sebagian dari barangnya di sebuah jalan dekat tempat itu telah ditangkap. "Kami sekarang berusaha untuk menghubungkan barang itu dengan serangan di bus tersebut."
Iteere tidak secara tegas mengatakan ledakan itu adalah serangan teroris, tapi menyebutkan "bahan peledak" di satu bagian dari barang itu sebagai sumber ledakan tersebut. Ketika polisi menutup tempat itu, beberapa pakar bom mengumpulkan bukti di sekitar bus merah Kampala Coach itu, yang tampaknya mendapat kerusakan terbatas, lapor seorang wartawan AFP.
Seorang saksi dikutip di televisi Kenya melukiskan apa yang ia katakan sebagai serangan oleh tiga orang yang berusah naik bus itu dan meledakkan bom ketika seorang penjaga keamanan berupaya memeriksa bagasinya.
Kepala polisi Uganda, Kale Kayihura, menuturkan pada AFP bahwa ancaman berasal dari Shebab, kelompok gerilyawan Somalia yang menjanjikan kesetiaan pada Al Qaida, dan Pasukan Demokratik Sekutu, sebuah kelompok Islam Uganda.
Timpalannya dari Kenya menyatakan, bagaimanapun, terlalu dini untuk memnghubungkan serangan Nairobi dengan ancaman yag diterima Kampala. Uganda pada Juli menderita serangan terburuk di Afrika Timur dalam 12 tahun ketika pembom bunuh diri menyerang dua bar di Kampala pada saat final sepakbola Piala Dunia, yang menewaskan 76 orang.
Shebab telah mengklaim serangan itu dan memperingatkan bahwa setiap negara yang mendukung pemerintah pusat Somalia yang sedang berperang di Mogadishu dan sisa daerah lainnya akan menjadi sasaran. Tiga pejabat polisi Kenya tewas dalam dua serangan senjata dan granat terpisah di Nairobi awal bulan ini.
Motif di belakang serangan itu menurut polisi tidak jelas dan Kenya menyatakan mereka telah minta Biro Penyelidikan Federal (FBI) untuk membantu menyelidiki insiden itu. Menyusul serangan itu, polisi Kenya menangkap ratusan orang di lingkungan Eastleigh, daerah yang didiami sebagian besar oleh orang Somalia, dan menegaskan keamanan lebih ketat akan diterapkan pada musim liburan.