Rabu 27 Apr 2022 13:46 WIB

China Kutuk Serangan Bom di Pakistan yang Tewaskan Tiga Warganya

Tiga warga negara China dan sopir bus tewas dalam serangan bom di Pakistan

Rep: Antara/ Red: Christiyaningsih
Tiga warga negara China dan sopir bus tewas dalam serangan bom di Pakistan. Ilustrasi.
Foto: AP/Arshad Butt
Tiga warga negara China dan sopir bus tewas dalam serangan bom di Pakistan. Ilustrasi.

REPUBLIKA.CO.ID, BEIJING - Bom bunuh diri di Karachi, Pakistan pada Selasa (26/4/2022) sore menewaskan tiga warga negara China dan seorang warga setempat. China sangat mengutuk serangan teroris itu, demikian dinyatakan Kementerian Luar Negeri China (MFA) di Beijing, Rabu (27/4/2022) pagi.

MFA juga menyampaikan duka cita yang mendalam kepada para korban. Dalam percakapan via telepon Asisten Menteri Luar Negeri China Wu Jianghao kepada pihak Duta Besar Pakistan di China, China meminta pihak Pakistan segera melakukan investigasi serangan tersebut dan menghukum pelaku teror.

Baca Juga

Kedutaan Besar China di Pakistan dan Konsulat Jenderal China di Karachi telah bekerja sama dengan pemerintah setempat untuk melakukan investigasi dan memburu para pelaku. Perdana Menteri Pakistan Shahbaz Sharif juga telah mengunjungi Kedubes China untuk menyampaikan duka cita kepada para korban dan berjanji menghukum para pelaku di balik serangan tersebut.

"Darah warga China tidak boleh ditumpahkan begitu saja dan mereka yang berada di balik insiden ini akan membayar harga itu," demikian bunyi pernyataan MFA.

Serangan teror terjadi pada bus yang digunakan oleh Confucius Institute, Karachi pada Selasa sore. Tiga warga negara China dan sopir bus warga setempat tewas serta satu penumpang lainnya terluka akibat serangan itu.

Confucius Institute merupakan lembaga pendidikan di bawah Yayasan Pendidikan Internasional China yang tersebar di berbagai negara, termasuk Pakistan dan Indonesia. Di Pakistan, lembaga tersebut berada di kampus University of Karachi.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement