REPUBLIKA.CO.ID,BETHLEHEM - Presiden Pemerintah Nasional Palestina (PNA), Mahmoud Abbas, mengatakan bahwa PNA akan siap membangun kembali Jalur Gaza jika gerakan Hamas menyetujui rencana Mesir bagi perdamaian Palestina. Abbas menambahkan bahwa perundingan akan menghasilkan pemerintah mandiri untuk bekerja sama dengan masyarakat dunia dalam membantu Gaza.
"Mereka di sana dan kami di sini, tidak ada yang dapat memengaruhi," kata Abbas mengacu kepada pemimpin Hamas di Gaza dan partai Fatah-nya yang memegang kekuasaan di Tepi Barat.
Tawaran Mesir, yang diikuti serangkaian perundingan antara Hamas dan Fatah di Kairo pada 2009, termasuk rencana mengadakan pemilihan umum di kawasan Palestina untuk mendirikan pemerintah bersatu dan membentuk kembali Organisasi Pembebasan Palestina (PLO).
Hamas, yang mengalahkan pasukan pendukung Abbas dan mengambil alih Gaza pada 2007, memiliki sejumlah syarat. Pada saat pertemuan di Damaskus dalam beberapa bulan belakangan, Hamas dan Fatah menyelesaikan sejumlah soal, yang terkemuka, kecuali mengenai keamanan.
Abbas mengatakan perbedaan politik antara Gaza dan Tepi Barat harus diakhiri untuk menyelesaikan pendudukan Israel dengan menggunakan upaya perdamaian. "Kami ingin mencari jalan keluar dengan Israel berdasarkan atas hukum internasional dan kami juga ingin negara Palestina dengan Yerusalem sebagai ibu kotanya," kata Abbas kepada umat Kristen,yang berkunjung dari Gaza untuk menghadiri perayaan Natal di Bethlehem.