REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA--Wakil Sekretaris Jenderal PPP M Romahurmuziy menilai dominasi Partai Golkar dan Partai Demokrat di dalam Sekretariat Gabungan Partai Pendukung Pemerintah sering kali mengganggu kinerja koalisi.
"Perbedaan antara Partai Golkar dan Partai Demokrat membuat Setgab terombang-ambing karena tidak satu suara, dan membuat partai-partai lainnya terjepit," katanya seusai diskusi di Kantor Charta Politika, Jakarta, Senin.
Menurut dia, perlu evaluasi menyeluruh, terutama terkait komunikasi politik dalam Setgab. Ia menambahkan, pihaknya tidak ada maksud untuk memisahkan diri dari Setgab. Dia mengatakan, Setgab perlu dikritik dan dievaluasi untuk mendorong kinerja koalisi yang lebih bagus dan sehat. "Jika selama ini terbentur-bentur ya Setgab inikan masih eksperimentasi politik," katanya.
Ia menilai, koalisi yang terbentuk saat ini sangat cair dan Presiden SBY seringkali mengakomodasi banyak kepentingan politik.
"Presiden seorang yang sangat baik sehingga mengakomodasi semua kepentingan, sehingga hasilnya juga tak tentu arah," katanya.
Hal ini, menurut dia, juga perlu dibenahi.
Untuk itu, menurut dia, ke depan koalisi pengusung Presiden harus dibenahi dengan mengatur koalisi secara formal. "Koalisi ini tidak diatur dalam ketergabungannya maka kemudian menjadi masalah karena efektifitas koalisis sangat tergantung isu. Ini yang saya pikir ke depan bagaimana mematrikan pengusung presiden ke dalam sifat yang lebih formil undang-undang," katanya.