REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA -- Krishnasamy Rajagobal, pelatih timnas Malaysia, terus melontarkan pernyataan kontroversial. Benarkah hal tersebut gambaran kekhawatiran Rajagobal menjelang laga kedua final Piala AFF 2010 di Stadion Utama Gelora Bung Karno, Jakarta, Rabu (29/12) malam nanti.
Rajagobal sebelumnya mencoba berkelakar tentang kondisi skuatnya. "Dua cedera ringan. Mereka adalah pelatih dan asisten pelatih," kata Rajagobal ketika menjejakkan kaki di Jakarta.
Namun sehari kemudian, komentar Rajagobal mulai terkesan serius. Bahkan, komentar-komentarnya sangat kontroversial sehingga bisa mematik tensi perseteruan laga malam nanti. Dia membantah bahwa fans Malaysia yang menembakkan sinar laser saat laga pertama final di Kuala Lumpur. ''Sinar laser itu mungkin saja berasal dari suporter Indonesia,'' katanya.
Komentar Rajagobal itu jelas membuat fans Indonesia semakin berang. Tapi, Rajagobal tidak berhenti meletupkan pernyataan kontroversial. Dia kali ini menyerang pers Indonesia untuk menghentikan pemberitaan provokatifnya. ''Tidak ada yang diuntungkan dari semua provokasi ini,'' keluhnya. ''Dalam sebuah kompetisi, pasti selalu ada yang menang dan yang kalah.''
Kekhawatiran Rajagobal terlihat ketika dia membatalkan sesi latihan skuatnya. Karena alasan macet, mereka batal menggelar latihan di Stadion Lebak Bulu.
Rajagobal terakhir menyerang suporter Indonesia. “Ketika kami kalah 1-5 pada laga pembukaan, kami menerima kekalahan itu dengan mengakui itu adalah kesalahan pemain sehingga membuat Indonesia menang besar,'' katanya. ''Sekarang Indonesia ketinggalan tiga gol, kenapa anda tidak dapat menerima kekalahan tersebut. Ini permainan sepak bola dan pasti ada menang dan kalah.”
Jika dilihat dari komentar-komentarnya, apakah Rajagobal dan skuatnya kini sedang merasa ketakutan menjelang laga malam ini. Sepertinya begitu.