REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA--Ketua DPP PAN Bima Arya Sugiarto menilai wajar manuver Partai Demokrat dengan menggelontorkan isu koalisi dengan PDIP asal tidak kebablasan. "Saya yakin partai sudah dewasa, pimpinan partai sudah bisa memilah. Manuver boleh hanya untuk penjajakan tapi jangan menjadi agenda utama," katanya di Jakarta, Jumat.
Bima Arya Sugiarto mengatakan, usaha mengenalkan nama-nama bakal calon presiden saat ini juga merupakan wacana yang wajar, agar masyarakat mengenal para calon. "Kalau yang itu (mengenalkan calon presiden) kan sebetulnya nanti, tapi perlu juga dikenalkan ke publik, agar tidak membeli "kucing dalam karung" kan, dikenalkan itu ga papa, wajar itu," katanya menanggapi munculnya wacana Ani Yudhoyono sebagai bakal calon presiden dari Partai Demokrat.
Namun ia menggarisbawahi, bahwa untuk saat ini, pengenalan nama bakal calon presiden janganlah menjadi agenda utama partai politik pemerintah. "Semua harus ingat ada yang wajib dan prioritas, yang wajib tunaikan dulu janji-janji dan program kerja dan koordinasi di antara koalisi," katanya.
Ia menambahkan, manuver yang berlebihan dari wacana isu pemilihan presiden 2014 justru akan membuat gejala terjadinya deparpolisasi (anti parpol) di masyarakat akan menguat. "Kalau menjadi agenda utama manuver politik, saya kira gejala deparpolisasi akan semakin kuat," katanya.