REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA--Menteri Agama Suryadharma Ali mengajak umat Islam tampil berada di depan dalam upaya menyelesaikan persoalan bangsa. Apalagi berbagai problematika yang dihadapi bangsa ke depan akan semakin berat dan menuntut pro aktif umat Islam.

"Persoalan bangsa berat, umat Islam harus berada di barisan terdepan dan menjadi solusi ketimbang problem dan pengayom ketimbang pengancam," kata dia saat membuka Dzikir Nasional di Masjid At-Tin, Jakarta Timur, Jumat (31/12).

Oleh karena itu, Suryadharma mengatakan umat Islam terutama di Tanah Air harus bersatu padu dan mengenyampingkan perbedaan dan meneguhkan langkah antarsesama Muslim guna lebih memberikan manfaat bagi bangsa dan negara. "Buang jauh kesombongan, ketakaburan, perasaan paling pintar, berkuasa dan menuduh orang lain selalu salah dan sesat karena setiap makhluk ada kekuarangan, besarkan kelebihan tutup kekurangannya," tutur dia.

Lebih lanjut, Suryadharma yang juga Ketum PPP ini, menungkapkan esensi dzikir setidaknya sebagai tanda syukur kepada Allah. Banyak hal dan capaian pada 2010, tetapi masih banyak masalah yang akan menghadang di 2011 mendatang. Dengan bersyukur diharapkan sepanjang 2011 keberkahan akan bertambah.

Esensi lain berdzikir adalah intropeksi dengan mengagungkan nama Allah. Di situlah manusia memahami manusia adalah makhluk lemah dan hanya Allah Maha Perkasa. Selain itu, dzikir harus dipahami sebagai doa kepada Allah memasuki hari berat. "Tidak ada tempat minta pertolongan, berlindung, petunjuk terbaik kecuali Allah," tandas dia.