REPUBLIKA.CO.ID, ROCKHAMPTON--Tak hanya manusia yang ingin mengungsi dari banjir yang belum pernah terjadi sebelumnya di Queensland, Australia. Namun juga satwa berbahaya, di antaranya buaya dan ular. Ratusan binatang buas ini diketahui terhanyut dan kini berkeliaran di genangan banjir.
Di kota pesisir Rockhampton, banjir masih tinggi, dan kemungkinan akan terus meningkat jika hujan masih terus turun. Kota berpopulasi 75 ribu jiwa ini kini dalam kondisi mencekam, karena akses keluar dari wilayah ini terputus akibat banjir. Kini kondisinya diperparah dengan hewan buas lapar yang banyak berkeliaran itu.
Hingga kini sudah 500 orang telah dievakuasi dari rumah mereka di sepanjang Sungai Fitzroy. Hampir seluruh rumah mereka terendam air hingga setinggi pinggang orang dewasa.
Pimpinan negara bagian Queensland, Anna Bligh, mengatakan semua akses melalui udara, kereta api, dan jalan ke kota tak berfungsi.
Rockhampton adalah kota terbaru dari 22 kota di Queensland yang dihantam bencana banjir yang mulai datang Natal. Pakar lingkungan menyebut, banjir ini merupakan dampak terburuk dari musim panas yang luar biasa basah di daerah tropis.
Banjir telah menewaskan 10 orang di Queensland sejak akhir November, kata polisi. Para pejabat mengatakan wilayah banjir makin meluas dan membuat 200 ribu orang terpaksa mengungsi.
Ikuti Whatsapp Channel Republika