REPUBLIKA.CO.ID, CANDERRA--Kota Rockhampton, Australia terancam tenggelam akibat bencana banjir. Kota berpenduduk sekitar 80 ribu orang di negara bagian Queensland itu terpisah dari dunia luar.
Jalan-jalan utama di Rockhampton tergenang banjir yang kini mencapai 9 meter di atas batas ketinggian air normal. Banjir juga melanda kota-kota lainnya di negara bagian itu.
Tentara Australia bekerja keras untuk memenuhi kebutuhan warga Rockhampton di negara bagian Queensland yang diterjang banjir. Sekitar 200 ribu orang terkena dampak bencana banjir yang menggenangi 22 kota pertanian di barat laut negeri itu.
Ketinggian air yang naik drastis, hingga mencapai 9 meter di kota itu menyebabkan Rockhampton tak dapat ditembus. Bandara tak berfungsi, jalanan besar dan jalur kereta api terputus. Tim penyelamat menerjunkan kebutuhan warga di kota yang terisolasi akibat luapan Sungai Fitzroy itu dengan menggunakan helikopter.
Selain meluluhlantakan pertanian dan perkebunan, menurut Gubernur Queensland, Anna Bligh, banjir juga menyebabkan 75 persen operasi tambang batu bara di negara bagian itu jterpaksa terhenti. Padahal produksi batu bara di negara bagian itu selama ini memenuhi separuh kebutuhan baru bara dunia.
Anna Bligh mengungkapkan wilayah yang terkena dampak bencana melebihi luas wilayah New South Wales, dan yang terparah di Rockhampton. Yang terpenting dilakukan kini adalah menjamin agar pasokan makanan, air bersih dan obat-obatan bagi warga terpenuhi. “Apa yang terjadi di Rockhampton ini, saya harapkan tidak akan terjadi lagi dalam 50 atau 100 tahun ke depan.”