REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA -- Liga Primer Indonesia (LPI) tidak khawatir akan mendapat ancaman sanksi dari FIFA terkait keberadaan LPI yang tidak bernaung di bawah PSSI. LPI yakin tidak bakal memperoleh sanksi dari otoritas tertinggi sepak bola dunia tersebut.
''Kasus dispute (perselisihan -red) yang terjadi saat ini juga pernah terjadi di negara-negara lain. Pada akhirnya FIFA membiarkan pihak mana yang menang dalam kekisruhan tersebut,'' kata General Manager Kompetisi Liga Primer Indonesia (LPI), Arya Abhiseka.
PSSI, yang masih dipimpin Nurdin Halid sejak 2003, menilai keberadaan LPI ilegal karena tidak berada di bawah mereka. PSSI pun mengancam akan mendegradasi klub yang hengkang dari kompetisi Liga Super Indonesia (ISL) ke LPI. Persema Malang, Persibo Bojonegoro, dan PSM Makassar, yang memilih hengkang dari ISL ke LPI, sama sekali tidak gentar menghadapi ancaman degradasi PSSI tersebut.
PSSI memberikan serentetan alasan menolak kehadiran LPI. Pada Statuta PSSI, Pasal 84 Bab XII menyebutkan bahwa PSSI tidak diperkenankan melakukan pertandingan atau melakukan hubungan keolahragaan dengan asosiasi-asosiasi yang bukan anggota FIFA atau dengan anggota suatu konfederasi tanpa persetujuan FIFA.
Sedangkan Pasal 85 Bab XII berbunyi,"Klub, Liga atau setiap kelompok klub yang berafiliasi dengan PSSI tidak boleh menjadi anggota di asosiasi lainnya atau berpartisipasi dalam kompetisi-kompetisi yang berada di wilayah kewenangan asosiasi lainnya. tanpa adanya izin dari PSSI dan asosiasi lainnya tersebut dan juga tanpa izin dari FIFA, kecuali dalam keadaan-keadaan tertentu.''