Sabtu 08 Jan 2011 00:25 WIB

Gaji Tinggi Nggak Ngaruh, Mental Aparat Hukum Masih Lemah

REPUBLIKA.CO.ID, AMBON-- Pengamat hukum menyatakan, bebasnya tahanan koruptor kelas kakap Gayus Tambunan ke luar negeri atau penukaran narapidana Kasiyem di Lapas Bojonegoro dengan Karnie, menunjukkan bahwa mental dan moral aparatur penegak hukum Indonesia masih sangat rendah.

"Memang tidak semua aparat penegak supremasi hukum di Indonesia bermental seperti itu, tapi masih saja ada oknum pada institusi tertentu yang memiliki moral dan mental jelek, yang orientasinya hanya uang," kata MJ Sapteno, pengamat hukum Universitas Pattimura Ambon, Jumat.

Tindakan yang diakukan oknum tidak bertanggung jawab seperti itu menjadi preseden buruk bagi upaya penegakkan supremasi hukum di Tanah Air, dan ini menggambarkan budaya Indonesia yang buruk di mata orang lain.

Namun faktor pengawasan baik secara internal maupun eksternal terbukti sangat lemah dan terkesan saling melindungi, sehingga kebiasaan buruk seperti ini berlangsung terus-menerus.

"Berbeda dengan di negara-negara maju di Asia maupun Eropa, bila kedapatan ada kasus seperti ini maka pejabatnya akan langsung mengundurkan diri sebagai suatu bentuk pertanggungjawaban secara moral kepada publik." katanya.

Ia menyebutkan, bebasnya Gayus Tambunan ke luar tahanan untuk pelesiran ke Bali 2010 lalu, bahkan menyusul terungkap pelesiran ke Singapura dan Makao, hingga kasus pertukaran nara pidana di Lapas Bojonegoro, semuanya bisa diatur dengan uang.

"Meskipun pemerintah mengambil kebijakan menaikkan gaji dan tunjangan bagi aparatur penegak hukum, namun belum tentu bisa menjadi jaminan negara ini bebas korupsi dan kolusi, karena moral dan mental yang buruk serta sikap ketamakan yang telah membuat orang tetap tergiur untuk disuap," kata Sapteno, dengan nada tinggi.

sumber : Antara
BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
يٰٓاَيُّهَا الَّذِيْنَ اٰمَنُوْٓا اِذَا قُمْتُمْ اِلَى الصَّلٰوةِ فَاغْسِلُوْا وُجُوْهَكُمْ وَاَيْدِيَكُمْ اِلَى الْمَرَافِقِ وَامْسَحُوْا بِرُءُوْسِكُمْ وَاَرْجُلَكُمْ اِلَى الْكَعْبَيْنِۗ وَاِنْ كُنْتُمْ جُنُبًا فَاطَّهَّرُوْاۗ وَاِنْ كُنْتُمْ مَّرْضٰٓى اَوْ عَلٰى سَفَرٍ اَوْ جَاۤءَ اَحَدٌ مِّنْكُمْ مِّنَ الْغَاۤىِٕطِ اَوْ لٰمَسْتُمُ النِّسَاۤءَ فَلَمْ تَجِدُوْا مَاۤءً فَتَيَمَّمُوْا صَعِيْدًا طَيِّبًا فَامْسَحُوْا بِوُجُوْهِكُمْ وَاَيْدِيْكُمْ مِّنْهُ ۗمَا يُرِيْدُ اللّٰهُ لِيَجْعَلَ عَلَيْكُمْ مِّنْ حَرَجٍ وَّلٰكِنْ يُّرِيْدُ لِيُطَهِّرَكُمْ وَلِيُتِمَّ نِعْمَتَهٗ عَلَيْكُمْ لَعَلَّكُمْ تَشْكُرُوْنَ
Wahai orang-orang yang beriman! Apabila kamu hendak melaksanakan salat, maka basuhlah wajahmu dan tanganmu sampai ke siku, dan sapulah kepalamu dan (basuh) kedua kakimu sampai ke kedua mata kaki. Jika kamu junub, maka mandilah. Dan jika kamu sakit atau dalam perjalanan atau kembali dari tempat buang air (kakus) atau menyentuh perempuan, maka jika kamu tidak memperoleh air, maka bertayamumlah dengan debu yang baik (suci); usaplah wajahmu dan tanganmu dengan (debu) itu. Allah tidak ingin menyulitkan kamu, tetapi Dia hendak membersihkan kamu dan menyempurnakan nikmat-Nya bagimu, agar kamu bersyukur.

(QS. Al-Ma'idah ayat 6)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement