Selasa 11 Jan 2011 20:10 WIB

Hikmah dari Muftah Faridl: Shalat Malam

Red: Siwi Tri Puji B
Shalat menghadap Kiblat
Foto: Pandega/Republika
Shalat menghadap Kiblat

REPUBLIKA.CO.ID,Ketika Rasulullah berada ditahun pertama kenabian menghadapi berbagai pelecehan bahkan fitnah, Allah SWT menurunkan wahyu sebagai panduan menyikapi keadaan itu, di antaranya, Surat Al-Muzzamil. Beberapa ayat dari surat tersebut berisi semacam panduan spiritual agar beliau tetap tangguh, istikamah, dan mantap menjalankan tugas.

"Wahai orang-orang yang berselimut, bangunlah shalat malam, separuh malam, atau kurangi sedikit atau lebih dan bacalah Alquran dengan tartil, maka aku akan berikan kepadamu qaulan tsaqilan (ucapan berbobot) dan sesungguhnya bangun di pengujung malam itu paling dalam kesannya untuk menum buhkan iman dan memantapkan mental." (Q.S. Al Muzzamil, 1-6).

Ada dua janji yang Allah berikan setelah beliau melakukan shalat malam dan mentartil (membaca Alquran dengan tertib). Pertama, qaulan tsaqilan (ucapan berbobot) yang sering diartikan sebagai kharisma bil kasyaf. Kedua, tangguh dan mantap dalam menghadapi tantangan dan ujian.

Sahabat Ibnu Abbas dalam tafsirnya menyatakan, setelah turunnya Surat Al-Muzzamil, Nabi Muhammad terus memelihara shalat malam sampai saat-saat menjelang beliau wafat. Kepada umatnya, beliau menyampaikan bahwa shalat malam itu merupakan shalat para nabi dan rasul Allah. Juga kebiasaan orang saleh dan amalan orang berprestasi.