Rabu 12 Jan 2011 02:41 WIB

Banyak Aliran Dalam Islam Menyulitkan Mualaf

Rep: Agung Sasongko/ Red: Ajeng Ritzki Pitakasari
Usai mengucapkan Syahadat, seorang mualaf masih harus mempelajari banyak hal dalam Islam untuk menguatkan keimanan. Bermacam aliran dalam Islam sering kali membuat mualaf kebingungan menentukan arah.
Foto: GALERI PAMPITA
Usai mengucapkan Syahadat, seorang mualaf masih harus mempelajari banyak hal dalam Islam untuk menguatkan keimanan. Bermacam aliran dalam Islam sering kali membuat mualaf kebingungan menentukan arah.

REPUBLIKA.CO.ID, REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA--Tumbuhnya aliran-aliran yang berbeda dalam nadi umat Islam ternyata berdampak pula pada pembinaan para mualaf. Bermacam aliran itu membuat mereka yang baru memeluk Islam kebingungan dan tidak tertutup kemungkinan akibat dari kebingan itu mereka kembali memeluk agama terdahulu.

"Saya kira mualaf di zaman sekarang memiliki beban yang sangat berat. Apalagi mereka juga harus menghadapi banyaknya aliran-aliran berbeda dalam umat Islam," papar Ustad Syamsul Arifin Nababan kepada Republika.co.id saat ditemui dalam pengajian Mualaf Masjid Agung Sunda Kelapa, Jakarta akhir pekan lalu.

Syamsul menuturkan kebanyakan aliran-aliran mengklaim dirinya yang paling benar. Tentu hal itu jadi masalah.

Para mualaf pun diposisikan pada persimpangan jalan. Di persimpangan itu dia kembali harus memilih, aliran mana yang harus mereka ikuti. "Adalah tanggung jawab ulama dan umat Islam secara keseluruhan untuk membantu mereka," papar Syamsul.