REPUBLIKA.CO.ID, SEOUL--Korea Utara, Selasa (11/1) mengecam penolakan Korea Selatan atas ajakan untuk melakukan dialog. Korut juga menegaskan pihaknya secara tulus berusaha memperbaiki hubungan setelah mengalami ketegangan berbulan-bulan.
Washington dan Seoul tetap meragukan isyarat-isyarat perdamaian itu dan mengatakan itu harus didukung dengan tindakan. Negara komunis itu Senin secara resmi mengusulkan dialog dengan Seoul, kurang dari dua bulan setelah melancarkan serangan ke pulau perbatasan Korsel.
Korsel menolak tawaran itu. Seoul mengatakan pihaknya akan menyelenggarakan perundingan tingkat pemerintah tetapi Korut terlebih dulu harus bertanggung jawab atas serangkaian provokasi dan menegaskan satu komitmen untuk menghentikan program nuklirnya.
Surat kabar pemerintah Pyongyang, Minju Josun, menuduh Seoul memperkecil harapan untuk memperbaiki hubungan. "Mereka yang mempersoalkan ketulusan kami, harus membaca pernyataan kami (tawaran dialog) seluruhnya. Korut menawarkan perundingan ekstensif tanpa syarat," kata satu tajuk rencana yang disiarkan kantor berita resmi negara itu KCNA.
"Apakah kami tulus atau tidak akan ditegaskan apabila kita duduk berhadapan muka," kata surat itu. Dalam surat, Pyongyang juga mendesak Seoul "segera menghentikan fitnah-fitnah dan provokasi-provokasi".