Senin 17 Jan 2011 19:20 WIB

Faksi-faksi Palestina Dukung Kemenangan Rakyat Tunisia

Tentara berjaga di pusat kota Tunis
Foto: AP
Tentara berjaga di pusat kota Tunis

REPUBLIKA.CO.ID,GAZA--Faksi-faksi Palestina, termasuk gerakan Hamas, Sabtu (15/1), mengungkapkan dukungannya terhadap intifadhah yang dilakukan rakyat Tunisia melawan sistem diktator yang memiliki hubungan mencurigakan dengan penjajah Zionis.

Mendagri Palestina di Jalur Gaza, Fathi Hamad, saat membuka markas kepolisian di Zaitun, wilayah timur Gaza, kepada para wartawan mengatakan, “Kami mendukung rakyat Tunisia dalam memilik pemimpinnya, meskipun itu harus dilakukan dengan pengorbanan.”

Hamad menambahkan bahwa apa yang terjadi di Tunisia adalah pelaksanaan kehendak rakyat yang telah bersabar sepanjang waktu di bawah kediktaroran. “Semoga Allah memberikan kebaikan kepada mereka dalam rangka melaksanakan pemilu untuk memilih pemerintahan yang baru,” lanjutnya.

Jurubicara Gerakan Perlawanan Islam Hamas Dr . Sami Abu Zuhri menegaskan bahwa gerakannya menghormati kehendak rakyat Tunisia di dalam memilih pemimpinnya. Abu Zuhri mengatakan hal tersebut dalam pernyataan khusus kepada koresponden Infopalestina, Sabtu (15/1). Dia mengatakan, “Kami menghormati kehendak rakyat Tunisia dan pilihannya. Kami tegaskan dukungan kami kepada mereka.”

Jurubicara Hamas ini menegaskan bahwa rakyat Tunisia berhak untuk memilih kedaulatannya yang mereka inginkan melalui proses demokrasi yang dijamin jauh dari intervensi asing.

Sementara itu Jurubicara Gerakan Jihad Islam, Dawud Syihab, kepada kantor berita Prancis mengatakan, “Kami doakan rakyat Tunisia atas intifadhah yang dilakukan melawan system dictator.” Apa yang terjadi di Tunisia, menurut Syihab, “Membuktikan bahwa rakyat Arab mampu menciptakan perubahan demi kebebasan dan menolak kediktatoran dan kedzaliman.”

Syihab menyatakan ini merupakan pesan kepada semua pihak termsuk Israel dan Barat bahwa system yang memiliki hubungan dengan entitas Zionis Israel ini bisa berkhir dan ini merupakan kabar gembira fajar kebebasan akan datang.

Sedang Jurubicara Fron Demokratik menyebut apa yang terjadi di Tunisia adalah “kemenangan besar” rakyat Tunisia. Dia menyebut apa yang terjadi adalah “pelajaran bagi semua pihak”. Untuk itu dia menyerukan rakyat Arab bangkit melawan penguasanya yang dzalim dan diktator.

Pada hari Jum’at (14/1), rakyat Tunisia berhasil melengserkan presidennya setelah 23 berkuasa secara otoriter, setelah protes rakyat berlangsung selama sebulan dan menimbulkan ratusan korban tewas dan terluka. Menteri Muhammad al Ganushi menggantikan tugas presiden untuk sementara waktu setelah presiden lengser dan melarikan diri dari Tunisia Jum’at malam.

sumber : info palestina
Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement