REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA - Pemerintah mengimbau PSSI dan Liga Primer Indonesia bertemu dan berdialog untuk menyelesaikan kontroversi atau polemik yang terjadi terkait penyelenggaraAn kompetisi sepak bola nasional. "Kita imbau PSSI dan LPI duduk bersama menyelesaikan persoalan," kata Menneg Pemuda dan Olahraga, Andi Mallarangeng, pada raker dengan Komisi X DPR di Gedung DPR/MPR Jakarta, Rabu (19/1).
Andi mengatakan, pemerintah menganggap LPI legal karena memang ada ketentuannya di dalam UU No. 3/2005 tentang Keolahragaan mengenai pembinaan dan pengembangan olahraga profesional. UU itu telah memiliki peraturan pemerintah dan peraturan menteri.
"Bahkan, pengurus Badan Olahraga Profesional Indonesia (BOPI) sudah lama ada pengurusnya. BOPI memiliki kewenangan yang luas, tetapi kewenangan itu tidak pernah digunakan," katanya.
Andi mengemukakan bahwa penyelesaian polemik antara PSSI dan LPI itu sebenarnya cukup diserahkan kepada BOPI. Pemerintah hanya mengimbau serta memfasilitasi. Menurut Andi, sikap pemerintah yang mengakui LPI karena UU memang sudah mengatur mengenai hal itu.
"Kami imbau PSSI dan LPI duduk bersama. Selama ini keduanya belum pernah bertemu," katanya.
Dia mengatakan, LPI bisa menyelenggarakan kompetisi sepak bola karena BOPI memang mengizinkannya. "Polisi memberi izin berdasarkan adanya izin dari BOPI setelah sebelumnya mengkaji ketentuan UU-nya," kata Andi.
BOPI memberi izin kepada LPI sesuai kewenangannya. Pada prinsipnya, pemerintah membuka kesempatan seluas-luasnya kepada masyarakat untuk berpartisipasi mengembangkan dan membina olahraga. "Jika sudah ada izin dari BOPI, itu tak masalah. Belum diakui PSSI itu soal lain. Karena itu, LPI tidak ilegal, tetapi memang belum diakui PSSI," katanya.
Pemerintah mengimbau kontroversi itu segera dapat diselesaikan PSSI dan LPI. "PSSI dan LPI itu keduanya sama-sama anak bangsa. Pemerintah dalam masalah ini tidak berpihak. Pemerintah hanya memfasilitasi keduanya untuk duduk bersama," katanya.
Dia menyatakan, jika PSSI dan LPI sudah bertemu dan duduk bersama untuk menyelesaikan persoalan, maka masalah sudah selesai. "Keduanya sebenarnya sudah menyampaikan kesiapan untuk bertemu dan kami sedang persiapkan," katanya.
Ikuti Whatsapp Channel Republika