REPUBLIKA.CO.ID, GENEWA--Pemerintah Swiss melalui Menteri Dalam Negeri, Micheline Calmy-Rey memutusan untuk membekukan aset yang dimiliki presiden Tunisia terguling, Ben Ali di negara itu. Swiss juga akan membantu pemerintahan baru Tunisia untuk memperoleh kembali aset yang diperoleh Ben secara ilegal. Keputusan itu juga diberlakukan atas aset yang dikuasai kerabat Ben.
Menurut aparat penegak hukum di Swiss, sejumlah aset yang dibekukan termasuk sebuah bangunan ekslusif di Rue du Rhone dan sebuah jet Falcon 9000 yang berada di bandara Jenewa.
Di Tunisia, Pihak berwajib telah menahan 33 orang terkait kerabat mantan presiden Zine al-Abidine Ben Ali yang melarikan diri ke Saudi Arabia. Petugas berhasil menyita sejumlah perhiasan, emas hingga batu berlian milik mereka.
Kabar penangkapan itu disampaikan stasiun televisi Tunisia Rabu (20/1). Saat ini ben Ali bersama istrinya, Leila Trabelsi dan keluarganya telah menjadi sasaran pelampiasan emosi warga Tunisia karena telah melakukan korupsi yang merugikan negara berpenduduk sekitar 10 juta jiwa itu.