REPUBLIKA.CO.ID,KAIRO--Aksi demonstrasi di Mesir yang menutut reformasi dan mundurnya Presiden Hosni Mubarak diperkirakan memuncak sekembalinya Mohamed ElBaradei ke Mesir. Direktur Lembaga Internasional Energi Atom (IAEA) selama empat periode ini akan tiba di tanah airnya pada Kamis untuk bergabung dengan para demonstran.

Ilmuwan berusia 68 tahun yang tinggal di pengasingan di Wina, Austria, itu diperkirakan akan menjadi tokoh utama reformasi Mesir karena selama ini negara itu tidak memiliki tokoh utama refromasi.

''Saya ingin kembali ke Kairo dan turun ke jalan karena memang tidak ada pilihan. Mengandalkan banyak orang tidak akan membuat segalanya berubah begitu saja karena rejim yang berkuasa tidak menangkap pesan itu,'' katanya seperti dikutip BBC.

ElBaradei memang telah dikenal sebagai aktivis reformasi Mesir. Ia telah mengkampanyekan perlunya reformasi di Mesir tahun lalu. Namun, mantan peraih hadiah Nobel Perdamaian itu selama ini lebih banyak menghabiskan waktu di luar negeri ketimbang di tanah airnya sendiri.

Aksi demonstrasi diperkirakan akan mencapai puncaknya Jumat ini. Sebuah tulisan di situs jejaring sosial, Facebook dan Twitter, memperkirakan aksi hari Jumat dihadiri lebih dari 50 ribu demonstran.

Ikuti Whatsapp Channel Republika