REPUBLIKA.CO.ID,CAIRO – Presiden Hosni Mubarak menolak tuntutan sejuta pengunjuk rasa untuk mundur. Namun, ia menyatakan tak akan mencalonkan diri lagi pada pemilu September mendatang.
Berpidato di televisi Selasa malam, ia mengatakan akan menyelesaikan masa jabatannya hingga September. Ia juga mengatakan tak akan mengungsi ke luar negeri dan akan meninggal di tanah Mesir
Pidato Mubarak ini sontak mengundang kemarahan para demonstran yang sejauh ini melakukan aksinya dengan damai. Di kota Alexandria, usai pidato Mubarak, bentrok pecah antara ratusan pengunjuk rasa dan kelompok pendukung Mubarak. Demonstran melempari batu ke kelompok lawan yang mempersenjatai diri dengan pisau dan tongkat.
“Bentrokan berhenti setelah aparat militer melepaska tembakan ke udara dan memagari kedua kelompok massa,” ujar seorang wartawan lokal, Hossam el-Wakil.
Di Taman Tahrir, massa mencemooh dan menyoraki Mubarak saat berpidato. Massa menyaksikan pidato Mubarak melalui layar raksasa. Beberapa di antara mereka melempari gambar Mubarak dengan sepatu. “Kami tak akan pergi hingga dia mundur,” teriak mereka.