REPUBLIKA.CO.ID,Tak sia-sia Presiden Hosni Mubarak memimpin Mesir selama lebih dari 30 tahun alias tiga dekade. Sebab, selama itu pula, kekayaan yang diraup dari hasil korupsinya menembus 70 miliar dolar .
Menurut para analis Timur Tengah, Mubarak telah mengeruk keuntungan dan menyimpan kekayaannya di banyak bank asing di luar negeri termasuk di sebuah rekening rahasia di Bank Swiss dan bank Inggris. Demikian dilaporkan The Guardian (5/2).
Para pengamat mengatakan bahwa Mubarak juga berinvestasi di sektor real estate di London, New York, Los Angeles dan di sepanjang kawasan mewah di pantai Laut Merah. 30 tahun menjabat sebagai presiden telah membantu Mubarak memiliki akses terhadap transaksi investasi yang menghasilkan keuntungan hingga ratusan juta pound.
Amaney Jamal, profesor ilmu politik di Princeton University, mengatakan estimasi kekayaan Mubarak mencapai 40-70 milyar dolar dan angka ini sebanding dengan kekayaan para pemimpin di negara-negara Teluk Persia lainnya.
Dikatakannya, seluruh bisnis di bidang militer dan jasa layanan pemerintah Mesir, ditambahkan Mubarak ke dalam kekayaan pribadinya. "Terjadi banyak korupsi dalam rezim ini dan perampasan sumber daya umum untuk keuntungan pribadi," tambahnya.
"Ini adalah pola yang dilakukan para diktator Timur Tengah sehingga kekayaan mereka tidak akan disita di saat transisi," ungkap profesor itu.
Sementara itu, Gamal Mubarak dan Alaa Mubarak, juga menjadi milyarder dengan rumah mewah di London. Adapun kekayaan istri Mubarak diperkirakan mencapai lima milyar dolar.