REPUBLIKA.CO.ID,FLORENCIA--Pemberontak Marxist Kolombia FARC Jumat membebaskan dua lagi sandera kepada Palang Merah, salah seorang di antaranya dikembalikan dari penangkapan dengan permohonan demi rekonsiliasi nasional. "Waktunya telah datang untuk dialog," kata Armando Acuna, 48 tahun, seorang politisi Partai Konservatif, pada saat tiba di Florencia dengan helikopter Brazil yang dipinjamkan kepada Komite Palang Merah Internasional untuk operasi pembebasan sandera.
Bersama dia adalah Henry Lopez, 25 tahun, seorang pelaut Kolombia. Mereka dijemput di lokasi yang terpisah oleh satu komite yang termasuk mantan senator Kolombia yang menjabat sebagai perantara dengan para pemberontak, kata para pejabat Palang Merah. "Saya serukan kepada pemerintah, kepada semua pihak yang telah mengangkat senjata, dengan orang Kolombia, untuk mengusulkan persatuan nasional dalam mendukung perdamaian dan rekonsiliasi," kata Acuna.
"Kami tidak bisa menerima dengan ketidakpedulian bahwa perang menjadi bagian dari kehidupan kita sehari-hari," katanya. Sebelumnya dia mengatakan kepada sebuah stasiun radio bahwa ia pernah mengalami "betapa kerasnya perang."
Para pemberontak menculik Acuna, seorang anggota dewan kota, pada 29 Mei 2009 di gedung dewan kota di Garzon, di wilayah Huila barat daya. Lopez, ayah dari seorang anak muda, ditangkap 23 Mei 2010 di barat daya wilayah Caqueta setelah bentrokan dengan gerilyawan.
Keduanya diterbangkan ke Bogota, di mana keluarga mereka menunggu untuk menyambut mereka pulang. Pembebasan Acuna dan Lopez menyusul pembebasan anggota dewan kota lainnya yang diclik, Marcos Baquero, 33 tahun, dalam serah terima yang sama di wilayah pusat Meta.
Baquero, seorang anggota Partai Hijau, pulangi dengan hewan peliharaan Ocelot - "temanku dalam sekapan" - dan sketsa penuh dengan gambar fauna hutan. Dia mengatakan ia berencana untuk mengorganisasikan demonstrasi untuk menuntut agar FARC membebaskan semua sandera mereka. "Kita harus mengakhiri penculikan ini karena sangat sulit bagi negara dan bagi banyak keluarga yang menderita karena ini, bukan hanya saya," katanya.
Pemberontak Angkatan Bersenjata Revolusioner Kolombia (FARC) telah berjanji untuk melepaskan lima sandera, semuanya. Sisanya dua - seorang polisi dan tentara - akan dibebaskan pada Minggu. Kelimanya diculik dalam insiden terpisah selama periode dua tahun antara 2007 dan 2009. FARC kini sedang menahan 16 polisi lainnya dan tentara mereka berharap untuk melakukan tukar tawanan dengan para gerilyawan yang dipenjara.
FARC, yang telah berperang dengan pemerintah Kolombia sejak 1964, memiliki sekitar 7.000 sampai 11.000 pejuang. Para pemberontak telah lama menuntut pertukaran sandera dengan tawanan, baik kepada Presiden Juan Manuel Santos dan pendahulunya, Alvaro Uribe, menolak untuk mempertimbangkan.
Sementara itu, gubernur wilayah selatan Cauca mengatakan 13 orang tewas pada Kamis dan Jumat pagi, dalam bentrokan antara FARC dan kartel obat yang disebut Los Rastrojos.