Rabu 16 Feb 2011 19:49 WIB

Erwiyantoro: PSSI Seperti Kartel

aksi suporter mendesak reformasi PSSI
Foto: antara
aksi suporter mendesak reformasi PSSI

REPUBLIKA.CO.ID,YOGYAKARTA - Erwiyantoro, penulis buku "Dosa-dosa Nurdin Halid", menilai kondisi PSSI saat ini tidak jauh berbeda dengan kartel atau kerajaan sepak bola Indonesia. Karena, posisi Nurdin Halid sebagai ketua umum PSSI itu sulit untuk disentuh baik oleh presiden maupun kalangan partai politik.

Bahkan, menurut dia, keberadaan Liga Premier Indonesia (LPI) sebagai solusi alternatif atas terpuruknya prestasi sepak bola nasional itu bukan jawaban dalam membangun sepak bola nasional. Karena, LPI justru terlihat sebagai lembaga pemberontakan.

"Dalam kondisi saat ini, cepat atau lambat LPI pasti akan lempar handuk. Strategi yang dibangun LPI itu karena emosi, bukan memahami organisasi sepak bola itu sendiri," katanya. Buku "Dosa-dosa Nurdin Halid" setebal 278 halaman itu diterbitkan oleh Galangpress Yogyakarta.

Sementara Ketua Pengurus Cabang PSSI Solo, FX Hadi Rudyatmo, menilai Nurdin Halid telah melakukan dosa besar dengan 'membunuh' roh PSSI. ''Kepemimpinan Nurdin Halid membunuh roh PSSI dengan tidak menganggap pengurus cabang (pengcab) sebagai bagian dari organisasi yang telah berperan dalam proses berdirinya PSSI," katanya.

Hadi mengatakan hal itu merupakan dosa paling fatal Nurdin Halid. Ketika statuta PSSI dibuat, klub divisi satu dan divisi dua yang justru dianggap sebagai anggota PSSI. Sedangkan pengcab tidak termasuk dalam keanggotaan yang memiliki hak suara.

"Kesan saya, Nurdin adalah orang yang tidak tahu organisasi. Mana mungkin sepak bola Indonesia dapat maju jika dipimpin orang yang tidak paham mengenai organisasi," katanya.

sumber : Antara
BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement