REPUBLIKA.CO.ID,BEKASI--Tokoh ulama Indonesia, KH Hasyim Muzadi menegaskan, bila pengikut ahmadiyah ingin menjalankan ajaran agamanya dengan aman, maka mereka harus menjadi agama baru bukan tetap mengaku Islam tapi dengan mengakui nabi lain setelah Rasulullah dan memiliki kitab suci sendiri.
"Saya kira memang begitu, ahmadiyah harus jadi agama baru dan kalau sekarang kan tidak jelas kemana. Mau masuk lintas agama juga tidak," ujarnya usai memberikan ceramah maulid Nabi Muhammad SAW yang diselenggarakan Pemkot Bekasi di Masjid Agung Al Barkah, Selasa malam.
Umat Islam dimintanya tidak usah mendekati ahmadiyah karena memang ajarannya menyimpang. Selain itu, diiingatkannya agar tidak melakukan kekerasan, karena dalam berdakwah hal itu tidak diperlukan.
Presiden agama-agama sedunia itu menegaskan, pembubaran ahmadiyah harus dilakukan oleh pemerintah dan bukan dilakukan oleh umat Islam. Disinggung sikap pemerintah ia menegaskan agar tidak menanyakan karena dirinya bukan Presiden.
Mantan ketua umum PBNU itu menegaskan, seluruh ulama di dunia menegaskan, ahmadiyah itu menyimpang dan merupakan aliran sesat. Ia menegaskan, persoalan ahmadiyah jadi mencuat besar disebabkan adanya dukungan oleh pihak-pihak lain yang anti Islam.
Kekerasan terhadap ahmadiyah seperti kasus di Cikeusik, dan kasus lain kekerasan lainnya harus disikapi dengan bijak oleh umat disebabkan adanya indikasi politik di dalamnya. "Dalam banyak kasus, aktor intelektual dibelakangnya tidak pernah ketemu, termasuk insiden di Ciketing yang tidak diketahui siapa penusuknya," ujar Hasyim.