Rabu 23 Feb 2011 15:40 WIB

'Tak Dibenarkan Pembantu Presiden Boikot Pers'

Theo L Sambuaga
Theo L Sambuaga

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA - Wakil Ketua Umum DPP Partai Golkar, Theo L Sambuaga menyatakan, pihaknya sangat menyesalkan 'ancaman' Seskab Dipo Alam yang akan memboikot pers, karena pemberitaannya dinilai menjelek-jelekkan pemerintah. "Apa pun alasannya, tidak dapat dibenarkan seorang pejabat pemerintah yang notabene adalah pembantu presiden, memboikot pers," tegas mantan Ketua Komisi I DPR RI itu.

Kalau ada permasalahan yang dinilai dibuat pers, menurutnya, semestinya pemerintah berkomunikasi atau mengedepankan dialog. "Atau mendekati unsur masyarakat itu, karena pemerintah tugasnya melayani," ujarnya.

Jadi, kata Theo, bukan malah mengancam untuk memboikot pers. "Apalagi terhadap pers. Karena kita semua mempunyai komitmen nasional menegakkan kemerdekaan pers," tandas mantan Ketua Komisi Politik dan Pelucutan Senjata Uni Parlemen Sedunia itu.

Ia menambahkan, kalau dinilai pers menyimpang atau malahan melanggar undang-undang (UU), laporkan saja ke Dewan Pers. "Tapi ajak dialog dulu, lalu langkah selanjutnya lapor ke Dewan Pers. Kalau tak mempan, gunakan jalur hukum," katanya.

Theo Sambuaga lalu mengingatkan, agar jangan mengulangi cara-cara kesewenang-wenangan yang telah lama ditinggalkan era reformasi.

sumber : Antara
Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement