REPUBLIKA.CO.ID, PARIS - Menteri Luar Negeri Prancis Michele Alliot-Marie Jumat mengatakan, satu rancangan resolusi Prancis-Inggris di PBB akan minta pemberlakuan embargo senjata, sanksi keuangan dan meminta Pengadilan Kejahatan Internasional (ICC) mendakwa pemimpin Libya atas kejahatan terhadap kemanusiaan.
"Ada satu proyek Perancis-Inggris, kita telah mengusulkan sebuah resolusi mengenai embargo senjata total, sanksi-sanksi dan meminta ICC untuk mengadili mereka atas tuduhan kejahatan terhadap kemanusiaan," kata Alliot-Marie kepada radio France Info.
Sanksi-sanksi itu dapat mencakup sanksi keuangan dan larangan-larangan perjalanan, katanya. Dewan Keamanan PBB berencana akan bertemu pada Jumat untuk membahas draft usulan Prancis-Inggris itu.
Sementara itu Presiden AS Barack Obama dan Perdana Menteri Inggris David Cameron Kamis berjanji akan melakukan "Koordinasi mengenai kemungkinan tindakan-tindakan multilateral terhadap Libya," menurut pernyataan kantor Cameron.
"Perdana menteri berbicara dengan Presiden Obama pada malam ini," kata kantor Cameron di Downing Street membenarkan. Mereka "setuju untuk mengkoordinasikan kemungkinan langkah-langkah multilateral kemungkinan mengenai Libya, termasuk di Dewan HAM PBB pada Senin."
Para pemimpin juga "sepakat untuk bekerja sama erat mengenai evakuasi cepat warga negara," dalam perbincangan telepon Kamis. Cameron juga menekankan "pentingnya merebut peluang saat ini
untuk perubahan di kawasan itu," menurut juru bicara Downing Street.
Sebelumnya pada Kamis, Cameron menyerukan penyelidikan internasional terhadap "kekejaman" yang berlangsung di Libya dan memperingatkan perilaku pemimpin Moamar Gaddafi tidak dapat dibiarkan.