REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA – Sebelum menjalani fit and proper test calon pimpinan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) pada 2007 lalu, Bibit S Rianto dan Chandra M Hamzah yang saat ini sudah menjadi wakil ketua KPK menemui Panda Nababan, anggota DPR RI dari Fraksi PDIP yang saat ini menjadi tersangka kasus cek pelawat. Diduga, saat bertemu dengan Panda, Bibit dan Chandra didampingi oleh seorang pengusaha.
"Ya mereka berdua itu ketika bertemu dengan saya didampingi oleh seorang pengusaha," ujar Panda usai menjalani pemeriksaan di Kantor KPK, Selasa (1/3).
Menurutnya, ia bertemu dengan Bibit di Restoran Nippokan, Hotel Hilton Jakarta sedangkan pertemuan dengan Chandra dilakukan di Bisnis Center, Hotel Hilton Jakarta. Pada pertemuan yang berbeda itu, Panda mengaku mereka berdua didampingi oleh seorang pengusaha. Namun, Panda enggan mengungkap identitas siapa pengusaha yang mendampingi mereka berdua itu.
Menurutnya, pengusaha yang mendampingi Chandra adalah seorang pengusaha yang berkediaman di daerah Menteng, Jakarta Pusat. Ia enggan memberikan identitasnya lebih lanjut. Untuk pengusaha yang mendampingi Bibit, Panda juga enggan mengungkapkannya. "Tanya saja ke mereka berdua, siapa pengusaha yang mendampingi mereka," ujarnya.
Menurutnya, di kedua pertemuan itu, ia sama sekali tidak membicarakan soal perjanjian uang. Bibit dan Chandra hanya memperkenalkan diri selaku calon pimpinan KPK. Oleh karena itu, Panda meminta mereka berdua untuk menjadi saksi meringankan baginya dalam kasus cek pelawat ini. Karena, pertemuan antara anggota DPR dengan calon pimpinan suatu lembaga negara adalah hal yang wajar.
Sehingga, pertemuannya dengan Miranda Goeltom sebelum fit and proper test calon Deputi Gubernur Senior Bank Indonesia tahun 2004 lalu tidak tepat dijadikan alasan menjadikannya tersangka pada kasus cek pelawat. Karena, sama seperti pertemuannya dengan Bibit dan Chandra, pertemuan dengan Miranda Goeltom itu hanya untuk perkenalan dan sama sekali tidak membicarakan masalah uang apalagi suap berupa cek pelawat.