REPUBLIKA.CO.ID, MOSKOW - Satu feri yang mengungsikan warga Rusia dan warga asing lain pada Senin berlayar dari pelabuhan Libya utara, Ras Lanuf, kata Kementerian Darurat Rusia. Kapal itu memuat 397 orang di dalam kabin termasuk 126 warga Rusia.
Feri bernama Saint Stefan 2 yang dapat mengangkut seribu penumpang meninggalkan pelabuhan Italia, Bari menuju Ras Lanuf di Libya pada 23 Februari. Kapal tersebut direncanakan berlayar pada Ahad namun tertunda akibat keadaan cuaca yang buruk.
Feri tersebut akan membawa para penumpang menuju Malta, dimana warga Rusia akan diterbangkan menuju Moskow dengan dua pesawat dari Kementerian Darurat. Rusia pada sebelumnya telah mengungsikan sejumlah besar warganya dari negara Afrika utara yang dilanda kerusuhan menggunakan pesawat.
Selain warga negara Rusia yang diungsikan dari Libya selama beberapa hari terakhir, Rusia juga telah mengungsikan warga Serbia, Thailand, Uzbekistan dan puluhan warga negara lainnya. Unjuk rasa dan kekerasan yang meluas dalam menuntut pengakhiran 42 tahun kekuasaan pemimpin Muammar Gaddafi saat ini melanda seluruh kawasan Libya sementara pemerintah Libya menekan unjuk rasa itu.
Sebanyak 2 ribu warga tewas dan sekitar empat hingga enam ribu lainnya cedera dalam bentrok dengan pasukan keamanan. Sementara itu pemerintah Libya telah berjanji akan melanjutkan penekanan kepada pihak oposisi.