REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA - Pemerintah menargetkan penyediaan rumah murah sebanyak 100 ribu unit selama 2011.
"Kami coba menyediakan 100 ribu unit sebagian di Jawa dan kota-kota kecil," kata Menteri Perumahan Rakyat, Suharso Monoarfa, seusai rapat koordinasi membahas perumahan di Jakarta, Rabu (2/3).
Suharso menyebutkan sasaran 100 ribu rumah murah itu adalah kelompok masyarakat berpenghasilan Rp 1,5 juta hingga Rp 2,5 juta. Harga rumah murah tersebut sekitar Rp 20 juta hingga Rp 25 juta di mana angsuran sebesar Rp 200 ribu per bulan dan tanpa uang muka.
Ketika ditanya di daerah mana persisnya rumah murah itu akan disediakan/dibangun, Suharso mengatakan hal itu tergantung juga respon daerah dalam penyediaan lahan.
Sementara itu, Menkeu Agus Martowardojo mengatakan rapat koordinasi perumahan belum membahas masalah alokasi anggaran penunjang. "Belum bicara anggaran, sifatnya masih membahas masalah prioritas," katanya. "Kita pertajam pembahasan bersama Kementerian PU, Perumahan Rakyat, dan Pembangunan daerah tertinggal.''
Dirut Perum Perumnas, Himawan Arief Sugoto, mengatakan pembangunan 100 ribu unit rumah murah dapat dikerjakan dalam satu semester jika memang lahannya tersedia. Ia menyebutkan pihaknya sudah mengajukan dana PSO sebesar Rp 420 miliar untuk penyediaan rumah murah sebanyak 27 ribu hingga 30 ribu unit. Jika harus menyediakan lebih banyak lagi, maka akan meningkat pula kebutuhan dana PSO-nya.
Menurut Himawan, lahan seluas satu hektar dapat dibangun sekitar 60 unit rumah murah. Ia mengaku akan sangat sulit membangun rumah murah di kawasan Jabodetabek karena keterbatasan ruang di kawasan ini. "Untuk kawasan ini yang bisa dioptimalkan adalah rumah vertikal atau rumah susun," katanya.