REPUBLIKA.CO.ID,JAYAPURA--Aliansi Jurnalis Independen Jayapura, Papua, menilai kasus penusukan yang menimpa wartawan VIVAnews Banjir Ambarita bukan kriminal biasa. Ketua AJI Jayapura Viktor Mambor, di Jayapura, Kamis, mengatakan penusukan itu jelas terkait dengan aktivitas Bram, panggilan akrab Banjir Ambarita, sebagai wartawan sehingga tidak bisa dikategorikan sebagai kasus kriminal biasa.
Dia mengaku, agar kasus ini benar-benar diproses dengan baik dan benar, pihaknya sudah melapor ke kepolisian untuk mendapat perhatian serius baik dari Polda Papua maupun Polres Jayapura Kota. "Sebelumnya, secara lisan saya udah menghubungi Kapolda dan Kapolresta. Hal itu kami lakukan agar pihak kepolisian dapat memprosesnya secara cepat," ujarnya.
Dia menegaskan, untuk mencari bukti dan fakta dalam kasus ini pihaknya akan membentuk tim khusus mencari penyebab pasti peristiwa penusukan itu. Hal ini sudah dibicarakan dengan sejumlah pimpinan media dan wartawan di Jayapura. "AJI sudah pasti akan membentuk tim khusus dalam menangani kasus ini dengan melibatkan teman-teman pers yang ada di Jayapura. Keluarga korban juga telah meminta para wartawan untuk membentuk tim independen dalam mencari fakta di balik insiden penusukan itu," katanya.
Wartawan VIVAnews ditusuk dua orang tidak dikenal di kawasan jembatan Entrop, tepatnya di depan Kantor Distrik Jayapura Selatan, sekitar pukul 02.00 WIT. Banjir Ambarita saat itu dia dipepet dua orang tidak dikenal yang mengendarai sepeda motor bebek, dan tiba-tiba melayangkan pisau ke arah tubuhnya dan melukai perut serta dadanya.
Akibat penusukan itu, wartawan VIVAnews ini mengalami luka serius di bagian perut sebelah kiri dengan kedalaman 3 cm, panjang 1 cm serta luka tusuk di bagian dada sebelah kiri sedalam 1 cm. Setelah menjalani operasi yang ditangani oleh dokter spesialis bedah, Banjir Ambarita langsung dirawat di ruang ICU Rumah Sakit Marthen Indey Jayapura.
Menurut dokter, Banjir Ambarita menderita empat luka pada bagian usus dan tulang paru sebelah kiri. Namun proses operasi telah berjalan dengan baik. Untuk menjamin keamanan Banjir, puluhan wartawan baik lokal maupun nasional terus melakukan penjagaan di sekitar area rumah sakit serta ruang tempat dia dirawat.