REPUBLIKA.CO.ID,ZURICH - Kapten Manchester City, Carlos Tevez, merupakan satu dari sekian banyak pemain yang menggunakan penghangat leher (snood) untuk mengusir dingin. Namun, penyerang asal Argentina ini sepertinya harus mencari cara lain untuk menghalau suhu yang kurang bersahabat ketika membela City musim depan.

Penghangat leher yang kerap digunakan Tevez akan segera menjadi sejarah. Federasi Sepak bola Internasional (FIFA) berencana melarang penghangat yang dikenal dengan sebutan snood ini pada 1 Juli mendatang. Alasannya, penghangat leher itu berpeluang berbahaya bisa menjerat leher pemain bila tertarik oleh pemain lawan.

"Dewan FIFA sepakat sesuai dengan Hukum 4 mengenai barang para pemain. Penggunaan snoods harus dilarang. Karena, ini dapat membahayakan. Itu bisa membuat pemain tercekik," kata Presiden FIFA, Sepp Blatter.

Blatter pun mengatakan para pemain harus terbiasa dengan suhu dingin yang melanda Eropa pada periode Desember hingga Februari. "Saya dulu juga seorang pemain sepak bola di musim dingin dan musim panas. Tapi, saya tidak pernah mengenakan sesuatu seperti itu. Kita harus memerhatikan aturan yang memuat tentang barang-barang seperti itu."

Snood merupakan trend di kalangan pesepak bola Liga Primer, khususnya di Manchester City dan Arsenal. Selain Tevez, pemain lain yang juga akrab dengan snood, yaitu David Silva, Yaya Toure, Mario Balotelli. Sementara di Arsenal dua pemain asal Prancis, Samir Nasri dan Marouane Chamakh, kerap mengenakannya.

Ikuti Whatsapp Channel Republika