REPUBLIKA.CO.ID,LUBUK PAKAM - Pengurus Persatuan Sepak Bola Deli Serdang, Sumatera Utara, meminta Nurdin Halid agar legowo menerima keputusan Federasi Sepak Bola Internasional untuk tidak maju dalam pencalonan Ketua Umum Persatuan Sepak Bola Seluruh Indonesia periode 2011-2015.
"Nurdin Halid harus berlapang dada menghadapi tuntutan masyarakat dan keputusan FIFA yang tidak memperbolehkan dirinya ikut lagi dalam pencalonan ketua umum PSSI (Persatuan Sepak Bola Seluruh Indonesia)," kata Sekretaris Umum Persatuan Sepak Bola Deli Serdang (PSDS), Erwin Nurdin Pelos, di Lubuk Pakam, Rabu (9/3).
Masa Nurdin Halid memimpin PSSI bakal segera berakhir seiring dengan keluarnya keputusan Ketua Federasi Sepak Bola Internasional (FIFA), Sepp Blatter, yang menyatakan Nurdin Halid tidak boleh lagi memimpin PSSI.
Hal itu ditegaskan Duta Besar RI untuk Swiss, Djoko Susilo, saat bertemu Blatter di Markas FIFA, Zurich, Swiss, Selasa (8/3).
Menurut Erwin, Nurdin Halid yang hingga kini masih mengemban tugas Ketua Umum PSSI itu harus bersikap arif dan bijaksana menyikapi aspirasi dan tuntutan masyarakat yang menginginkan PSSI periode mendatang agar dipimpin sosok yang diyakini mampu membuat program pembinaan dan prestasi sepak bola di tanah air maju pesat. PSSI selama hampir delapan tahun dipimpin Nurdin Halid, kata Erwin, nyaris belum mampu menunjukkan program pembinaan dan prestasi yang membanggakan, baik di tingkat regional ASEAN maupun Asia Pasifik.
Bahkan, lanjut Ketua Komite Olah Raga Nasional Indonesia (KONI) Kabupaten Deli Serdang itu, banyak kebijakan PSSI yang dinilai kurang efektif membuat perubahan besar bagi dunia persepakbolaan nasional.
Dia memberi contoh kebijakan PSSI memperbolehkan pemain asing memperkuat klub-klub profesional dalam kompetisi Liga Super Indonesia dan kompetisi Divisi Utama justru hanya mengurangi kesempatan pemain lokal untuk bisa tampil. Terutama, mereka yang menempati posisi serupa dengan pemain asing.
Selain itu, kata dia, PSSI selama di bawah kepemimpinan Nurdin Halid terkesan hanya bisa memberi teguran, denda dan sanksi kepada klub-klub yang tidak melaksanakan agenda maupun melanggar ketentuan. PSSI tak pernah berupaya membantu masalah kesulitan dana yang dihadapi sejumlah klub.
E