Rabu 09 Mar 2011 23:17 WIB

Menpora: Semua Bermuara pada Putusan FIFA

Andi Mallarangeng
Andi Mallarangeng

REPUBLIKA.CO.ID,SURABAYA--Menteri Negara Pemuda dan Olahraga Andi Mallarangeng meminta semua perbedaan yang berkembang tetap bermuara pada keputusan FIFA tentang kongres dan proses pemilihan sesuai statuta FIFA. "Saya berharap semua internal demokrasi yang terjadi bermuara pada standar Statuta FIFA dan standar 'electoral code' yang sesuai keputusan FIFA pasca-Sidang Komite Eksekutif (Exco) FIFA di Zurich," katanya di Surabaya, Rabu malam.

Didampingi Wagub Jatim H Saifullah Yusuf (Gus Ipul) di sela-sela penutupan Munas VII Lembaga Dakwah Islam Indonesia (LDII) di Surabaya ia mengatakan, FIFA sudah menetapkan jadwal kongres dan semua elemen perlu dirangkul dalam kongres itu, termasuk LPI. "Kongres akan bisa berjalan dengan baik bila semua elemen menjadikannya sebagai momentum mereformasi dan merestrukturisasi PSSI," kata Sekretaris Dewan Pembina Partai Demokrat itu.

Menurut dia, pemerintah sendiri tidak akan melakukan intervensi dengan masuk terlalu jauh, namun pemerintah akan membina, mengatur, dan mengawasi dari jauh. "Ibarat sepak bola, kalau kami melihat ada yang 'off side' ya akan kami semprit. Saya sudah minta Dubes RI di Swiss Djoko Susilo dan Ketua KONI/KOI Rita Subowo untuk menemui Presiden FIFA Sepp Blatter di Zurich, Swiss. Semuanya harus menggunakan standar FIFA," katanya.

Ditanya tentang pernyataan Ketua Umum PSSI Nurdin Halid yang menyangsikan pertemuan Dubes Swiss dan Ketua KONI dengan Presiden FIFA Sepp Blatter itu, Andi Mallarangeng menilai hal itu terserah dia (Nurdin). "Ya, terserah dia, tapi saya minta marilah kita berkongres yang sebaik-baiknya, pemerintah sendiri akan mengawasi dari luar," katanya.

sumber : antara
BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
يَسْتَفْتُوْنَكَۗ قُلِ اللّٰهُ يُفْتِيْكُمْ فِى الْكَلٰلَةِ ۗاِنِ امْرُؤٌا هَلَكَ لَيْسَ لَهٗ وَلَدٌ وَّلَهٗٓ اُخْتٌ فَلَهَا نِصْفُ مَا تَرَكَۚ وَهُوَ يَرِثُهَآ اِنْ لَّمْ يَكُنْ لَّهَا وَلَدٌ ۚ فَاِنْ كَانَتَا اثْنَتَيْنِ فَلَهُمَا الثُّلُثٰنِ مِمَّا تَرَكَ ۗوَاِنْ كَانُوْٓا اِخْوَةً رِّجَالًا وَّنِسَاۤءً فَلِلذَّكَرِ مِثْلُ حَظِّ الْاُنْثَيَيْنِۗ يُبَيِّنُ اللّٰهُ لَكُمْ اَنْ تَضِلُّوْا ۗ وَاللّٰهُ بِكُلِّ شَيْءٍ عَلِيْمٌ ࣖ
Mereka meminta fatwa kepadamu (tentang kalalah). Katakanlah, “Allah memberi fatwa kepadamu tentang kalalah (yaitu), jika seseorang mati dan dia tidak mempunyai anak tetapi mempunyai saudara perempuan, maka bagiannya (saudara perempuannya itu) seperdua dari harta yang ditinggalkannya, dan saudaranya yang laki-laki mewarisi (seluruh harta saudara perempuan), jika dia tidak mempunyai anak. Tetapi jika saudara perempuan itu dua orang, maka bagi keduanya dua pertiga dari harta yang ditinggalkan. Dan jika mereka (ahli waris itu terdiri dari) saudara-saudara laki-laki dan perempuan, maka bagian seorang saudara laki-laki sama dengan bagian dua saudara perempuan. Allah menerangkan (hukum ini) kepadamu, agar kamu tidak sesat. Allah Maha Mengetahui segala sesuatu.”

(QS. An-Nisa' ayat 176)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement